Semarak Penutupan Ritus Lepa Bura, Makan Wu’un Jadi Simbol Pemersatu Masyarakat Adat Sulengwaseng

- 25 April 2022, 16:11 WIB
Salah satu bagian dari rangkaian ritus Lepa Bura.
Salah satu bagian dari rangkaian ritus Lepa Bura. /Max Werang/Max Werang/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI - Usai sudah pelaksanaan upacara adat Lepa Bura yang dilaksanakan di Desa Sulengwaseng Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terpantau oleh awak media, masyarakat lokal setempat yang berada di Lewahe Desa Sulengwaseng sangat sibuk menjelang berakhirnya ritual Lepa Bura atau syukuran panen tahun 2022 ini.

Kesibukan itu terpantau di rumah adat suku Krowin, Melur Koten, Melur Maran, dan rumah adat Suku Huler.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 26 April untuk Karier Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer: CobalahBekerja dengan Teratur

Tampak juga para remaja putri yang menjalankan mi'in (pantang dan puasa) pada keempat Lango Belen itu mulai mempersiapkan diri mereka menyambut tibanya waktu nurayo, hitung kebarek mi'in, dan ritual weka’ ua.

Ketiga jenis ritual tersebut dilaksanakan pada namang (tempat digelarnya acara adat) dan korke (rumah adat) Suku Krowin.

Para gadis Desa Sulengwaseng yang berpantang sebagai bagian dari ritus Lepa Bura.
Para gadis Desa Sulengwaseng yang berpantang sebagai bagian dari ritus Lepa Bura. Max Werang/FLORES TERKINI

Sementara itu, di lango belen Krowin (rumah besar Suku Krowin), Ema Lango (istri tuan tanah) dan barisannya tampak sibuk mempersiapkan segala kelengkapan yang akan digunakan Bapa Lango Krowin dalam ritual reka wu'un (makan hasil panenan baru).

Baca Juga: Bongkar Sinopsis Ikatan Cinta Senin 25 April 2022: Tak Tahan Sendiri, Andin Buka Pintu Hatinya untuk Pria Ini

Pada pukul 02.30 WITA, Kebelen Raya (Tuan Tana Lewahe-Melur Koten) dan Bapa Lango Melur Maran serta Huler mendatangi lango glaran (rumah keramat), masuk dan bersila mendampingi Bapa Lango Krowin yang akan melepaskan masa pantangnya itu.

Proses penutupan ritual Lepa Bura pun dimulai dengan ua (buah pinang), wata beten (jagung muda) dan wata holot (jagung solot) yang telah terjamah (dula/demu, mencicipi ) itu kemudian diserahkan (ege keleka) kepada istri Kebelen Raya.

Dengan penyerahan ini maka berakhir sudah masa pantangyang telah dijalaninya sejak Oktober 2021 lalu itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 26 April untuk Karier Leo, Virgo, Libra dan Scorpio: Keuangan Masih Menjadi Sumber Stres

Istri Tuan Tana lantas melanjutkan lepu ua (melepaskan buah pinang dari ranting buah), pua wata beten (meluruh biji-biji jagung muda), dan oru wata holot (meluruh jagung Solot).

Gadi-gadis penari tarian adat Lepa Bura.
Gadi-gadis penari tarian adat Lepa Bura. Max Werang/FLORES TERKINI

Lasarus Gula Melur dan Petrus Er Melur menyimbolkan proses itu sebagai kebersatuan hati para penguasa lewo, bersama-sama mensyukuri berkat leluhur dan berkat Tuhan atas hasil dari aktivitas pantang yang dijalani selama musim tanam itu.

Usai ritual makan wu'un tersebut, dilanjutkan dengan ritual nurayo, hitung kebarek mi'in, dan weka’ ua kepada remaja putri yang melaksanakan mi'in  di musim tanam 2021-2022 di Desa Sulengwaseng.***

Editor: Max Werang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x