RENUNGAN HARIAN KATOLIK Rabu 18 Mei 2022: Semua yang Kamu Kehendaki, Kamu akan Menerimanya

- 18 Mei 2022, 07:36 WIB
ILUSTRASI. Renungan Harian Katolik.
ILUSTRASI. Renungan Harian Katolik. /Pixabay/mohamed_hassan

FLORES TERKINI – Sahabat Katolik yang terkasih di dalam Kristus di manapun Anda berada. Berikut ini renungan harian Katolik Rabu 18 Mei 2022.

Hari ini Rabu 18 Mei 2022, kita diajak untuk mendengarkan Firman Tuhan dari Injil Yohanes 15:1-8, “Pokok Anggur yang Benar”.

Sahabat Kristus yang terkasih. Apa saja yang kita kehendaki, kita akan menerimanya. Ini adalah Firman sekaligus janji Tuhan.

Baca Juga: KM Sirimau yang Mengangkut 784 Penumpang Karam di Perairan Ileng Boleng-Lembata

Benarkah demikian? Jelas benar, karena Firman Tuhan benar adanya. Jadi, apapun yang kita kehendaki, pasti dapat kita terima.

Benar, tapi tunggu dulu. Sabda Tuhan bahwa “mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” itu tidak berdiri sendiri.

Kalimat itu merupakan lanjutan dari kalimat sebelumnya. Dengan kata lain, kalimat itu merupakan hasil atau akibat atau berkat yang diberikan, jika kita memenuhi syarat-syarat seperti yang tersurat di dalam kalimat sebelumnya itu dipenuhi.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem ML Edisi Hari Ini Rabu 18 Mei 2022, Klaim Hadiahmu Sekarang Sebelum Expire

Lantas apa syarat itu? Mari kita cermati kalimat sebelumnya yang masih merupakan bagian dari ayat 7, yaitu “jika kamu tinggal di dalam Aku dan Firman-Ku tinggal di dalam kamu”.

Ada dua bagian utama dari kalimat tersebut yang perlu didalami. Pertama, “jika kamu tinggal di dalam Aku”. Artinya, untuk bisa mendapatkan semua yang kita kehendaki, kita harus terlebih dahulu tinggal di dalam Tuhan.

“Tinggal di dalam Tuhan” tidak harus dipahami secara abstrak. Hal ini bisa ditunjukkan dengan tindakan praktis atau sederhana serupa merubah sikap kita agar sesuai dengan sikap hidup Yesus, yakni hidup penuh kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, bahkan terhadap musuh kita.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 18 Mei 2022, Ada Khazanah Islam dan Indonesia Business Forum

Hal inilah yang dimaksudkan Yesus dalam perumpamaan tentang “pokok anggur yang benar”. Kita adalah rantingnya, Yesus adalah pohon atau pokok anggurnya yang menghidupi pertumbuhan ranting hingga berbuah, dan Bapa (Allah) adalah Pengusahanya.

Supaya ranting bisa berbuah, ranting haruslah menempel pada pokoknya. Tapi bukan sekadar menempel, namun harus menempel dengan sempurna, yaitu mekanisme hidup ranting harus sesuai atau klop dengan mekanisme hidup sang pokok.

Dengan demikian terciptalah jalur atau dalam bahasa kekinian infrastruktur yang bisa dipakai untuk mengirim atau mensuplai makanan (berkat, red) dari pokok ke ranting, yang akhirnya ranting ini akan menghasilkan buah.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming NET TV 18 Mei 2022, Saksikan TikTok Wow dan Biar Viral

Selanjutnya seperti dikatakan pada ayat 2, “setiap ranting yang berbuah akan dibersihkannya supaya ia lebih banyak berbuah”.

Dibersihkan artinya disempurnakan lagi mekanisme hidup si ranting agar makin klop dengan sang pokok, sehingga jalur atau infrastruktur yang terbentuk menjadi seperti jalan tol. Dengan demikian maka pengiriman berkat akan semakin lancar dan leluasa.

Kedua, “dan Firman-Ku tinggal di dalam kamu”. Kalimat ini dimaksudkan agar kita selalu menjalankan Firman Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Dengan demikian, pastilah hidup kita semakin bermakna bagi sesama.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 18 Mei 2022, Nonton Film Patriots Day dan Beyond The Reach

Ketika hidup kita telah bermakna banyak bagi sesama, ini berarti kita telah berbuah banyak sekaligus memuliakan Allah Bapa seperti dikatakan di dalam ayat 8: “dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”.

Saat itulah “apa saja yang kita kehendaki, kita akan menerimanya” kini akan benar-benar terwujud. Percayalah, apapun yang kita kehendaki saat itu, bukanlah seperti apa yang kita kehendaki sekarang.

Pasalnya, saat kita belum menempel dengan sempurna pada pokok anggur, saat persentasi sikap hidup kita masih berjarak sangat jauh dengan sikap hidup Yesus Sang Pokok Anggur, maka apa yang kita kehendaki menjadi mustahil didapatkan.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming RCTI 18 Mei 2022, Nonton Dahsyatnya 2022 dan Tukang Ojek Pengkolan

Karena itu mari kita berjuang untuk berbenah diri menyamakan sikap hidup kita serupa Yesus, setahap demi setahap tanpa henti, melalui pertobatan demi pertobatan dengan mohon campur tangan Tuhan.

Percayalah, seperti kata Santu Agustinus, “tidak ada orang kudus tanpa masa lalu dan tidak ada pendosa tanpa masa depan”, kita semua memiliki peluang untuk mencapai kekudusan melalui pertobatan.

Semoga kita semua senantiasa diberkati dengan keberanian untuk bertobat dan diberkati dengan kemampuan untuk ikhlas serta bersyukur, agar sebagai ranting kita dimampukan untuk semakin mirip dengan pokok anggur yang benar.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x