- Tuhan datang kerena Dia adalah Cahaya dan cahaya tidak dapat menyembunyikan diri.
- Tuhan datang karena Dia adalah Hidup dan hidup mengandung debar daya cipta yang tak terbendung.
- Tuhan datang karena Dialah Kasih dan kasih senantiasa memberikan diri.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Diprediksi Meledak dalam Dua Pekan ke Depan, Menkes Minta Seluruh Pihak Bersiap Siaga
Bagi Dia yang datang itu, hidup kita menjadi sebuah penantian panjang. Tapi kita menanti bukan dengan berpangku tangan saja, melainkan dengan giat bekerja dan mencari Wajah-Nya yang kudus.
Karena itu Yesaya mengimbau: "Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya".
Dengan menempuh jalan Tuhan, "orang akan mengubah pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas".
Artinya, seseorang pada akhirnya dapat mengubah senjata perang dan pembinasaan menjadi sarana kerja demi kesejahteraan manusia.
Rasul Paulus mengimbau kita di masa penantian ini untuk "bangun dari tidur dan siap siaga, karena keselamatan sudah dekat" (Roma 13:11).
Dalam Injil, Yesus mengingatkan kita akan peristiwa air bah pada zaman Nuh. Nuh membangun bahtera jauh-jauh hari sebelum musibah datang, sementara orang lain masih hidup foya-foya dan berpesta pora sampai air bah membinasakan mereka semua.
Demikianlah kita pun harus siap siaga membangun "bahtera keselamatan" bersama Kristus dalam kerja dan doa, dalam tindakan kasih dan amal bakti.
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini Jumat 25 November 2022: Fix! Aldebaran Hancurkan Abimana