Baca Juga: OMK Paroki Rektorat SVD Larantuka Bersihkan Sampah di Areal Pantai Ritaebang
Namun pada tahun 1562, seorang misionaris bernama Fransiskus Xaverius datang ke Flores dan membantu memperkenalkan tradisi-tradisi Katolik ke penduduk setempat. Salah satu tradisi yang diperkenalkan adalah Semana Santa.
Prosesi Semana Santa di Larantuka dimulai pada hari Kamis Putih dan berakhir pada Sabtu Santo, yang juga dikenal sebagai Triduum Sacrum (Tri Hari Suci). Selama tiga hari ini, umat Katolik di Larantuka melakukan berbagai kegiatan keagamaan seperti misa dan prosesi patung Yesus Kristus dan Bunda Maria.
Prosesi Semana Santa di Larantuka semakin populer dan berkembang pesat pada abad ke-17 dan ke-18. Para pedagang dari Makassar dan Timor datang ke Larantuka untuk melakukan perdagangan dan mengambil bagian dalam perayaan keagamaan tersebut.
Baca Juga: STP Reinha Larantuka Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Berikut Cara dan Syarat Mendaftar
Sejak saat itu, Semana Santa di Larantuka menjadi salah satu perayaan Paskah Katolik yang paling terkenal dan spektakuler di Indonesia, bahkan sudah mendunia.
Hingga saat ini, tradisi Semana Santa di Larantuka terus dijaga dan dihormati oleh umat Katolik setempat.
Ribuan orang dari seluruh Flores dan bahkan dari luar Flores datang ke Larantuka setiap tahun untuk mengambil bagian dalam perayaan ini.***