Kemudian dalam Bacaan Kedua, Rasul Paulus menjelaskan bahwa Yesus Kristus menebus kita dengan mengorbankan nyawa, lalu bangkit mulia sebagai Yang Sulung dari semesta ciptaan untuk memberi kita hidup baru.
Dengan itu, terpenuhi kata-kata Yesus sendiri: "Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yoh. 10:11).
Sementara perikop Injil Matius hari ini (Mat. 25:3-46) mengisahkan tentang Pengadilan Terakhir. Kristus datang pada akhir zaman sebagai Raja dan Hakim untuk mengadili seluruh umat manusia.
Hukum utama yang berlaku dalam Kerajaan Kristus ialah hukum cinta kasih. Maka satu-satunya pokok pertimbangan Sang Hakim pada saat itu ialah apakah orang melakukan tindakan kasih atau tidak.
Kepada mereka yang diselamatkan Ia berfirman: "Marilah kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum...".
Pada saat itu menjadi nyata bahwa nilai hidup setiap orang di depan Tuhan hanya ditakar atas dasar perbuatan kasih. Sekecil apapun yang kita lakukan untuk orang yang miskin papa, hina dina, orang asing, penderita sakit, mereka yang terkurung dalam penjara, semuanya itu diperhitungkan sebagai bukti kasih kita kepada Kristus sendiri.
Sebab Ia berfirman: "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku".
Baca Juga: Lepas 3 Anggota Pindah Satuan, Begini Pesan Dandim 1603 Sikka Letkol Czi Setiawan
DOA