Kembangkan Inovasi di Bidang TTG, Politeknik Cristo Re Maumere Ciptakan Mesin Pencuci Garam

18 Maret 2021, 19:07 WIB
Politeknik (Poltek) Cristo Re di Kabupaten Sikka, Maumere, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengembangkan mesin pencuci garam. /Dok. Poltek Cristo Re

FLORES TERKINI - Dunia tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0). Di era RI 4.0 ini, peran perguruan tinggi sebagai aktor yang melahirkan berbagai inovasi sangatlah diharapkan. Eksistensi sebuah perguruan tinggi memang perlu dipertegas dengan adanya inovasi yang dihasilkan.

Hal itu amat disadari oleh Politeknik (Poltek) Cristo Re yang berada di Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebagai sebuah perguruan tinggi yang bergerak di bidang vokasi, Poltek Cristo Re menyadari bahwa dirinya harus menciptakan berbagai inovasi. Ini sekaligus merupakan komitmen Poltek Cristo Re dalam menjawab tantangan perubahan zaman yang menuntut adanya inovasi.

Baca Juga: Tak Temukan Bukti dan Fakta yang Kuat, MK Tolak Seluruh Gugatan Sengketa Pilkada Kabupaten Belu

Sebagai buktinya, baru-baru ini Poltek Cristo Re melalui Program Studi (Prodi) Teknologi Mesin menciptakan sebuah mesin pencuci garam. Mesin pencuci garam ini didesain atau dibuat khusus untuk mencuci garam yang kotor agar menjadi bersih.

"Baru-baru ini Program Studi Teknologi Mesin Poltek Cristo Re membuat mesin pencuci garam yang memang dibuat secara khusus untuk mencuci garam yang kotor agar menjadi garam yang bersih," kata Wakil Direktur 1 Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu Poltek Cristo Re, Fredi Meze, S.Fil.,M.M, di Maumere, Kamis 18 Maret 2021.

Menurut Fredi, mesin pencuci garam ini dibuat oleh Poltek Cristo Re sebagai bagian dari bukit nyata komitmen Poltek Cristo Re sebagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang vokasi terhadap pengembangan inovasi, khususnya inovasi di bidang Teknologi Tepat Guna (TTG).

Baca Juga: 8 Desa di Kabupaten Sikka Belum Teraliri Listrik, Bupati Sikka: Tahun Ini Listrik akan Dipasang

"Ini bukti dari komitmen kami (Poltek Cristo Re) sebagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang vokasi dalam mengembangkan inovasi, khususnya inovasi di bidang Teknologi Tepat Guna atau TTG. Inovasi semacam ini akan terus kami kembangkan, apalagi Poltek Cristo Re punya Prodi Teknologi Mesin yang memang secara khusus berkonsentrasi di bidang pengembangan Teknologi Tepat Guna," terang Wakil Direktur 1 Poltek Cristo Re ini.

Fredi Meze menjelaskan pula bahwa apa yang dilakukan ini merupakan bagian dari komitmen Poltek Cristo Re menjalankan Tridharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Di samping itu, menurut Fredi, pembuatan mesin pencuci garam ini sejalan dengan program link and match antara perguruan tinggi dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang tengah digencarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yang mana apa yang dibutuhkan oleh dunia industri harus dijawab oleh dunia pendidikan.

Baca Juga: Resmikan Bandara Pantar di Alor, Ini yang Dikatakan Presiden Jokowi

"Perlu juga disampaikan bahwa pembuatan produk mesin pencuci garam ini sejalan dengan gerakan yang sementara digencarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam program link and match antara pendidikan vokasi dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dalam program link and match ini sangat ditekankan pentingnya mengawinkan pendidikan vokasi dan DUDI, yakni apa yang dibutuhkan oleh dunia industri harus dijawab oleh dunia pendidikan," ujar Fredi Meze.

Terkait mesin pencuci garam ini, bagian desain dan tim fabrikasi mesin pencuci garam Prodi Teknologi Mesin Poltek Cristo Re, Abraham Donatus Baha, A.Md dan Abrian Wohangara, A.Md menuturkan bahwa dibuatnya mesin pencuci garam ini berangkat dari kenyataan yang ada selama ini, yakni tidak semua garam yang dihasilkan adalah garam yang bersih. Dengan kalimat lain, masih terdapat cukup banyak kotoran yang berada pada garam. Karena itu, garam-garam kotor itu perlu dibersihkan.

Mesin Pencuci Garam yang diciptakan Politeknik Cristo Re. FLORES TERKINI

Untuk membersihkannya harus dilakukan dengan cara mencuci. Pencucian garam kotor ini tidak serta-merta dilakukan begitu saja secara manual. Agar garam kotor benar-benar menjadi bersih maka pencuciannya harus dilakukan dengan menggunakan mesin khusus yang memang dibuat untuk mencuci garam.

Baca Juga: Masyarakat Manggarai Diminta Berantas Rentenir Berkedok Koperasi Simpan Pinjam

Selain itu, dia menerangkan bahwa dibuatnya mesin pencuci garam ini karena adanya permintaan dari PT. Garam Pintar Asia, Maumere.

Hal ini bermula dari kendala yang dihadapi oleh PT. Garam Pintar Asia yang menemukan banyaknya garam kotor yang mereka miliki. Untuk mengatasi hal ini, Prodi Teknologi Mesin Poltek Cristo Re menciptakan mesin pencuci garam yang dapat digunakan oleh PT. Garam Pintar Asia untuk membersihkan garam kotor tersebut.

Saat ini, mesin pencuci garam ini sudah digunakan oleh PT. Garam Pintar Asia.

"Mesin ini sekarang sudah digunakan oleh PT. Garam Pintar Asia dan PT. Garam Pintar Asia sangat puas dengan hasilnya, karena garam yang dihasilkan benar-benar putih, bersih," kata Abrian Wohangara.

Baca Juga: Ratusan Lansia di Manggarai Terima Vaksin Covid-19

Dalam proses pengerjaan atau pembuatan mesin pencuci garam ini, mahasiswa turut dilibatkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak awal mahasiswa sudah diberikan ruang untuk mengaplikasikan teori yang sudah mereka dapat, sehingga benar-benar terjadi keterpaduan antara teori dan aplikasi nyata dari teori-teori tersebut.

"Dalam proses pengerjaan atau pembuatan mesin pencuci garam ini, kami juga melibatkan mahasiswa. Ini penting karena memang dengan cara ini kami mau memberi ruang bagi mahasiswa kami agar sejak awal mereka sudah bisa mengaplikasikan teori yang mereka dapat di kelas ke dalam praktek nyata," ungkap Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknologi Mesin Poltek Cristo Re, William Chanel Bhoka, A.Md.

Ke depan, Poltek Cristo Re akan terus mengembangkan inovasi terutama pengembangan teknologi tepat guna yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat yang ada di Kabupaten Sikka secara khusus dan NTT secara umum.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler