SPEKTAKULER! Ekspor Ikan Jayapura Meroket Tembus 1000 Ton, Nelayan Orang Asli Papua Berharap Kesejahteraan!

- 14 Maret 2024, 10:43 WIB
Aktivitas di pelelangan ikan hamadi Jayapura Papua.
Aktivitas di pelelangan ikan hamadi Jayapura Papua. /Foto: Ist./FT

Jayapura, FLORESTERKINI.com - Kabar gembira datang dari Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua! Ekspor ikan di wilayah ini mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, kini mencapai 1.000 ton pada tahun 2024.

Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, ekspor ikan pada tahun 2022 hanya mencapai 450 ton. Peningkatan tajam ini dimungkinkan karena ada dukungan alat penangkapan ikan yang diberikan oleh dinas tersebut pada tahun 2023.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, Rudi A Saragih, menyatakan bahwa penguatan terhadap kelompok perikanan laut terus dilakukan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk meningkatkan kebutuhan ekspor ikan Indonesia.

Baca Juga: Kenali Risiko dan Kerugian Robot Trading Berikut! Jangan Asal Dagang, Awas Mendadak Jatuh Miskin

“Tahun ini kami akan memberikan kapal penangkapan gross tonnage (GT) masing-masing 2 GT dan 3 GT sebanyak delapan unit, 24 motor tempel, waring kepada kelompok perikanan di wilayah pesisir baik Depapre maupun Demta,” katanya.

Menurut Saragih, jumlah kelompok perikanan laut yang terdata saat ini sebanyak 253, kelompok perikanan budi daya sebanyak 578 serta kelompok pengelola dan pemasar 34.

“Data-data kelompok ini begitu penting karena berkaitan dengan dukungan bantuan yang akan diberikan secara rutin setiap tahun, khusus kepada kelompok yang berhasil meningkatkan hasilnya,” ungkap Rudi.

Baca Juga: Shopee Luncurkan Garansi Tepat Waktu, Voucher Menanti Jika Barang Terlambat

Dia menjelaskan dukungan yang diberikan itu sudah masuk dalam program kerja dalam rangka mendukung pemerintah pusat mencukupi kebutuhan ekspor ikan Indonesia.

“Apa yang kami lakukan ini membantu pemerintah pusat atas kebutuhan ekspor ikan ke luar negeri, karena ikan yang kami kirim sebelum ke luar negeri singgah atau ditampung di Banyuwangi, Jawa Timur,” terang Rudi.

Rudi menambahkan beberapa tahun ini tangkapan ikan cakalang, tuna, dan ekor kuning cukup tinggi yang dilakukan kelompok perikanan laut dengan dukungan peralatan penangkapan yang diberikan pihaknya.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Diminta untuk Segera Merevaluasi Sistem Perpajakan Kripto di Indonesia

“Kami berharap dengan dukungan yang diberikan nelayan-nelayan tradisional yang merupakan orang asli Papua (OAP) bisa hidup sejahtera dengan hasil melaut,” ujarnya.

Daftar Pengelolaan Anggaran (DPA) Dinas Kelautan dan Perikanan Jayapura

Para nelayan orang asli Papua menggelar rapat terkait nelayan lain yang menangkap ikan dengan cara yang mereka sebut CARA KEJAM alias tanpa belas kasih.
Para nelayan orang asli Papua menggelar rapat terkait nelayan lain yang menangkap ikan dengan cara yang mereka sebut CARA KEJAM alias tanpa belas kasih. /Foto: Ist. FT

Daftar Pengelolaan Anggaran (DPA) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura tahun ini mencapai total Rp13 miliar.

Dari jumlah tersebut, Rp10 miliar dialokasikan untuk mendukung langsung masyarakat, sementara sisanya, yaitu Rp3 miliar, digunakan untuk operasional, pembayaran gaji pegawai, dan dana otonomi khusus yang dikelola pada tahun ini juga mencapai Rp3 miliar.

Baca Juga: Mengenal Garansi Bebas Pengembalian Shopee, Program Baru yang Bikin Untung

Rudi A Saragih optimis bahwa dengan dukungan yang berkelanjutan, nelayan-nelayan tradisional di Kabupaten Jayapura, khususnya orang asli Papua (OAP), dapat hidup sejahtera dengan hasil melaut.

Peningkatan ekspor ikan ini merupakan kabar positif bagi perekonomian Kabupaten Jayapura dan menunjukkan potensi besar sektor kelautan di wilayah tersebut.***

Editor: Konrad Nedu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah