Sadis Campur Haru, Gadis 18 Tahun Dipaksa Melayani Nafsu 40 Pria ISIS

6 Februari 2021, 15:51 WIB
Lamiya Haji Bashar mantan budak seks ISIS. /Steve Burton via dailymail.co.uk

FLORES TERKINI - Setiap manusia berhak mendapatkan hak dan kebebasan atas hidupnya. Selain itu, ia juga berhak mendapatkan perlakuan yang baik dan bertanggung jawab dari orang lain.

Seperti halnya, kisah pilu seorang gadis bernama Lamiya Haji Bashar usia 18 tahun ini.  Pengalaman buruk menimpanya. Dirinya mengaku dipaksa dengan kejam untuk menjadi budak memuaskan nafsu dari 40 pria anggota ISIS.

Jika tidak maka, dirinya akan dipukul, diinjak, bahkan setelah selesai menjadi budak seks, dirinya tetap mendapatkan perilaku tidak manusiawi dari mereka. Kehormatan dari tubuh gadis malang ini pun dijadikan taruhan.

Baca Juga: Resep Paling Keren: Sulap Ubi Rebus Jadi Bola Ubi Berisi Cokelat

Lebih sadis lagi, salah seorang korban lain yang bersama dirinya mengaku pernah memakan buah hatinya sendiri yang dihidangkan dengan nasi. Para ISIS tersebut hanya melihatnya sambil tertawa pekik. Sementara korban tidak mengetahui jika hidangan itu sesungguhnya adalah daging dari tubuh bayinya sendiri.

Lamiya menceritkan masa kelamnya, setelah lama menjadi korban didekam dan diperlakukan tidak manusiawi Lamiya akhirnya berhasil melarikan diri meski dengan membawa wajah penuh luka, berdarah, dan rusak akibat perlakuan anggota Isis.

Meskipun ISIS dinyatakan kalah oleh pasukan koalisi Suriah yang didukung oleh AS pada tahun 2019. Gadis bernama Lamiya Haji Bashar tidak bisa melupakan kenangan kelam mengerikan tentang kelompok ini. Baginya ini adalah kisah terbesar yang mengguncang hidupnya.

Baca Juga: Patut Dicoba Menjelang Valentine, Ini Resep Membuat Pizza Italliano Ala Anak Kos

Dilansir Metro, pada 2017, Lamiya mengaku bahwa dirinya dipukuli secara kejam menggunakan kabel setelah berupaya melarikan diri. Tampak banyak garis luka pada tubuhnya.

Di pengadilan Syariah, para hakim menyebut bahwa, "mereka harus membunuh saya atau memotong kaki saya untuk menghentikan saya melarikan diri."

"Saya mengatakan kepadanya bahwa jika Anda memotong satu kaki maka saya akan melarikan diri dengan kaki lainnya. Saya memberi tahu hakim bahwa saya tidak akan pernah menyerah. Jadi mereka menjawab bahwa mereka akan terus menyiksaku jika aku mencoba melarikan diri," tutur Lamiya, dilansir Daily Mail.

Baca Juga: All New Honda PCX 160 Produksi Anak Bangsa Jadi Kebanggaan Pecinta Skutik Tanah Air

Lamiya hanyalah satu dari beberapa ribu wanita dan gadis Yazidi yang dihukum sebagai budak seks oleh para Jihadis. Terlepas dari cobaan beratnya yang tragis, Lamiya akhirnya bebas dan bisa kembali hidup normal dan bahagia meski dirinya dipenuhi kenangan luka-luka batin bahkan ia memiliki wajah yang benar-benar hancur.

Mata kanannya sudah tak bisa lagi melihat dan mengalami luka parah setelah dia terperangkap dalam ledakan ranjau darat selama pelariannya yang kelima dan terakhir.

Ledakan ranjau darat itu menewaskan teman-temannya, Almas (20 tahun), dan Katherine, yang berusia delapan tahun.

Baca Juga: Dari Ngiler Melihat Anak-anak, Paman Cabuli Keponakan Sendiri

'Bahkan jika saya kehilangan kedua mata, itu akan sangat berharga, karena saya telah selamat dari mereka,' tambahnya.

Lamiya diculik pada 2014 dari kampung halamannya di Kocho, dekat kota Sinjar. Selama masa-masa kelamnya, dia dipaksa untuk membantu membuat bom bunuh diri dan melihat gadis-gadis muda dijual kepada pria tua sebagai budak seks.

Lamiya mengatakan dirinya akan dipukul dan diperkosa jika setiap kali ia berusaha melahirkan diri. Karena berulang kali melarikan diri, dan hal itu membuat geram oleh kelompok ISIS, sehingga suatu waktu dia dilempar ke sebuah ruangan untuk diperkosa oleh 40 pria.

Baca Juga: Jadwal Liga Italia Pekan 21: Juventus vs AS Roma Menjadi Match Day

"Orang-orang ini lebih dari monster. Itulah mengapa saya tetap kuat, karena saya ingin menantang kehidupan yang mereka berikan kepada saya," katanya.

Peristiwa tak kalah mengerikan dialami oleh korban wanita lainnya yang bernama Vian Dakhill. Seperti dilansir The Sun, dalam sebuah wawancara yang sangat emosional, dirinya ditahan di sebuah ruangan bawah tanah.

Di situ, dia disajikan makanan oleh para anggota ISIS yang dia makan secara lahap dalam kondisi sangat kelaparan. Siapa sangka, usai dirinya menyantap seluruh makanan tersebut, fakta mengerikan diutarakan oleh anggota ISIS.

Baca Juga: Menu Rendang Khas Indonesia Jadi Hidangan Jokowi untuk PM Malaysia

"Kami memasak putra Anda yang berusia satu tahun yang kami ambil dari Anda dan itu yang baru saja Anda makan," ujar mereka dengan penuh kepuasan.

Bayangkan betapa hancur perasaannya karena telah tanpa sengaja menyantap tubuh dari anak kesayangannya sendiri.***

Reporter: Maria Susi

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Jaktim News

Tags

Terkini

Terpopuler