FLORES TERKINI – Sebuah kapal terbalik di lepas pantai Dakhla di wilayah Sahara Barat. Puluhan hilang dan dikhawatirkan tewas.
Caminando Fronteras, sebuah LSM yang mengkhususkan diri dalam migrasi di rute Afrika-Kepulauan Canary, membunyikan alarm.
Menurut LSM, korban pada hari Sabtu adalah 42:30 wanita, empat pria dan delapan anak di bawah umur.
Baca Juga: Program Pangan Dunia PBB Serukan Bantuan untuk Atasi Kelaparan yang Melanda Masyarakat Myanmar
Sementara nelayan menyelamatkan sepuluh lainnya sebelum intervensi angkatan laut Maroko tiba di sana.
Sebuah situs berita lokal, Dakhlanews, melaporkan penemuan pada hari Jumat dari dua belas mayat yang ditemukan di pantai, kemungkinan migran yang meninggal di kapal karam.
Perahu Terbalik Saat Dihantam Ombak
Juru bicara dan pendiri Caminando Fronteras, Helena Maleno, mengatakan kepada kantor berita Italia ANSA bahwa organisasinya telah melacak para penyintas dan bahwa melalui kesaksian mereka dimungkinkan untuk merekonstruksi dinamika tragedi dan jumlah orang hilang.
Baca Juga: Konflik Terus Meletus di Ethiopia, Pasukan Tigrayan Menguasai Situs Warisan UNESCO
Kapal yang mereka tumpangi, menuju Kepulauan Canary, kemungkinan dihantam gelombang besar.
Untuk menyelamatkan mereka yang ada di kapal, nelayan di lokasi memberikan bantuan dan memberi tahu pihak berwenang.
Namun, dari Maroko dan Spanyol, saat ini belum ada konfirmasi resmi atas insiden yang menyedihkan tersebut.
Baca Juga: Krisis Kemanusiaan Meletus di Tigray, PBB Ungkap 100.000 Anak-Anak akan Kekurangan Gisi Tahun 2022
"Ini adalah zona konflik, banyak kapal karam yang diakibatkannya tidak dilaporkan," kata juru bicara Maleno.
Pencarian Darurat Terus Berlanjut
Tragedi terbaru adalah yang kedua dilaporkan minggu ini, setelah sebuah kapal tenggelam pada hari Rabu dengan 75 migran di dalamnya, tiga di antaranya meninggal.
Sementara itu, Layanan Penyelamatan Maritim Spanyol telah mengaktifkan pencarian kapal lain dengan migran, yang dilaporkan berlayar Senin lalu dari daerah yang sama di Sahara Barat.
Menurut pemerintah Spanyol, lebih dari 7.500 migran telah mencapai Kepulauan Canary Spanyol dari Afrika Barat sepanjang tahun ini.
LSM Caminando Fronteras memperkirakan lebih dari dua ribu orang tewas atau hilang selama periode yang sama ketika mencoba melakukan perjalanan berbahaya yang membawa mereka ke laut lepas.***