Tentara Rusia Mendadak Masuk Rumah Sakit Gegara Keracunan, Ukraina Dituding sebagai Dalangnya

22 Agustus 2022, 06:50 WIB
Sebuah jet tempur Su-34 Rusia, yang mendukung serangan pasukan Vladimir Putin di Kharkiv. /Sputnik/

FLORATA NEWS - Sejumlah tentara Rusia dilarikan ke rumah sakit pada 31 Juli 2022 dengan tanda-tanda keracunan serius. Tes menunjukkan adanya zat beracun berupa toksin botulinum tipe B yang ditemukan dalam tubuh mereka.

Meskipun demikian, Kementerian Pertahanan Rusia tidak merincikan berapa banyak prajurit yang menderita atau bagaimana kondisi mereka sekarang usai diduga mengalami keracunan.

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh bahwa Ukraina adalah dalang di balik peristiwa itu, dengan meracuni beberapa prajuritnya di bagian yang dikuasai Rusia di wilayah tenggara Ukraina, Zaporizhzhia.

Baca Juga: Nasib 426 PPPK di Kota Kupang Belum Jelas, DPRD: Tak Ada Kepedulian Pemerintah

"Mengenai fakta terorisme kimia yang disetujui oleh rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskiyy, Rusia sedang mempersiapkan bukti pendukung dengan hasil semua analisis," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari ANTARA, Minggu, 21 Agustus 2022.

Namun lagi-lagi tidak disebutkan juga secara detil oleh kementerian terkait mengenai apa "bukti pendukung" yang dimaksud.

Menanggapi tuduhan Rusia, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengatakan bahwa dugaan keracunan itu mungkin disebabkan oleh pasukan Rusia yang memakan daging kaleng yang kedaluwarsa.

Baca Juga: IKATAN CINTA MALAM INI, Sabtu 20 Agustus 2022: Perlahan Andin Buka Hati untuk Nino, Bakal Rujuk?

"Departemen (kementerian pertahanan Rusia) tidak mengklarifikasi apakah keracunan itu mungkin disebabkan oleh daging kaleng yang kedaluwarsa, di mana toksin botulinum sering ditemukan. Ransum yang terlambat telah banyak dikeluhkan oleh pasukan pendudukan sejak hari-hari pertama invasi ke Ukraina,” kata dia.

Diketahui, toksin botulinum tipe B adalah racun saraf yang dapat menimbulkan keracunan serius ketika tertelan dalam produk makanan yang sebelumnya terkontaminasi, tetapi juga dapat digunakan secara medis.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler