“Pada momen khusus ini, dia mengalihkan pandangannya kepada mereka yang menderita, mengungkapkan kedekatannya dengan orang sakit, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan perawatan,” tambah Bruni.
Pada sore hari tanggal 4 Juli, Paus Fransiskus meninggalkan Casa Santa Marta Vatikan menuju Poliklinik Agostino Gemelli Roma, sebuah rumah sakit Katolik.
Di sana, pada malam harinya ia menjalani “operasi terjadwal untuk gejala stenosis divertikular usus besar”.
Stenosis adalah penyempitan usus karena divertikula, atau kantong atau kantung, yang terbentuk di dinding usus besar yang menyempitkan saluran tersebut.
Setelah operasi Minggu malam, Bruni mengatakan Bapa Suci bereaksi baik terhadap operasi yang dilakukan di bawah anestesi umum.***