Presiden Albert Fernandez Berada di Jalur Kehilangan Mayoritas Pendukungnya di Senat setelah Hampir 40 Tahun

- 15 November 2021, 11:21 WIB
Ilustrasi politikus di dunia. Para pemilih di Argentina telah memberikan pukulan berat bagi partai Peronis yang berkuasa dalam pemilihan paruh waktu, menurut hasil awal, dengan partai kiri-tengah Presiden Albert Fernandez di jalur untuk kehilangan mayoritasnya di Senat setelah hampir 40 tahun.
Ilustrasi politikus di dunia. Para pemilih di Argentina telah memberikan pukulan berat bagi partai Peronis yang berkuasa dalam pemilihan paruh waktu, menurut hasil awal, dengan partai kiri-tengah Presiden Albert Fernandez di jalur untuk kehilangan mayoritasnya di Senat setelah hampir 40 tahun. /Foto: Pixabay/Geralt/Pixabay/Geralt

FLORES TERKINI – Para pemilih di Argentina telah memberikan pukulan berat bagi partai Peronis yang berkuasa dalam pemilihan paruh waktu, menurut hasil awal, dengan partai kiri-tengah Presiden Albert Fernandez di jalur untuk kehilangan mayoritasnya di Senat setelah hampir 40 tahun.

Dengan mayoritas suara nasional dihitung pada hari Minggu, oposisi konservatif Juntos memegang keunggulan kuat dalam pemilihan Senat.

Ini adalah sebuah perkembangan yang akan menghapus mayoritas partai yang berkuasa dan melumpuhkan kemampuan Fernandez untuk mendorong melalui undang-undang tanpa dukungan oposisi.

Baca Juga: Houthi Yaman Kembali Memasuki Hodeidah setelah Pasukan Sekutu Pemerintah Pergi

Juntos juga unggul dalam perebutan kursi majelis rendah, termasuk pertempuran penting di provinsi berpenduduk padat di Buenos Aires, yang biasanya merupakan kubu Peronis.

Teresa Bo sebagaimana dilansir Al Jazeera menggambarkan pemungutan suara hari Minggu sebagai ujian besar bagi pemerintahan Alberto Fernandez, terutama setelah dua tahun pandemi.

“Laporan pertama yang kami terima adalah bahwa Partai Peronis bisa kehilangan kuorum di Senat. Dan ini adalah sesuatu yang bersejarah bagi partai yang berkuasa, ini pertama kalinya hal seperti ini terjadi sejak Argentina berubah menjadi negara demokrasi pada 1980-an,” katanya.

Baca Juga: Aksi Heroik Para Wanita Indonesia Kejutkan Dunia Internasional, Hutan Hujan Kalimantan Disulap Jadi Eksotis

“Bagi Alberto Fernandez, ini adalah situasi yang sangat menegangkan. Dia memiliki dua tahun lagi dan dua tahun itu akan sangat sulit jika hasil ini dikonfirmasi,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x