Network
FLORES TERKINI – Menyusul penutupan surat kabar berbahasa Inggris terkenal The Daily Star ditutup, 21 karyawan sekarang menunggu untuk menerima gaji yang belum dibayar selama berbulan-bulan.
Sindikat Pers Alternatif Lebanon mengutuk administrasi The Daily Star atas “pemecatan kolektif dan sewenang-wenang” terhadap stafnya.
Mereka juga mencela manajemen karena tidak memberi tahu karyawan tentang kapan mereka akan diberi kompensasi untuk gaji yang belum dibayar selama berbulan-bulan dan kurangnya paket pesangon.
Baca Juga: China dan Rusia Mendorong PBB untuk Kembali Mencabut Tuntutan Sanksi terhadap Korea Utara
Koordinator sindikat, Elsy Moufarrej, mengatakan bahwa organisasi tersebut akan menekan manajemen surat kabar yang baru-baru ini ditutup untuk membayar gaji delapan staf dari divisi editorial dan 14 lainnya.
“Kami akan menekan melalui pers dan melalui kampanye media sosial, dan kami dapat memobilisasi di lapangan untuk menuntut pemerintah membayar gaji staf mereka,” kata Moufarrej dilansir Aljazeera.
“Dan jika mereka tidak membayar gaji, kami akan mendukung staf dalam kasus hukum apa pun yang mungkin mereka kejar,” tambahnya.
Baca Juga: Ratu Maxima dari Belanda Apresiasi Gojek Indonesia di KTT G20, Ada Apa?
Pemimpin redaksi surat kabar itu, Nadim Ladki, memberi tahu staf melalui email pada hari Senin dengan berat hati bahwa semua karyawan telah diberhentikan pada 31 Oktober, sehari sebelumnya.
