FLORES TERKINI – Biasanya soal sampah dan kebersihan suatu kota menjadi tanggung jawab petugas kebersihan.
Petugas kebersihan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan pemantauan harian terhadap sistem pengelolaan sampah.
Namun bagaimana jika anjing yang merupakan binatang peliharaan didaulat sebagai petugas sampah dan penjaga taman ibu kota?
Adalah Sam, pahlawan super berkaki empat, yang sehari-harinya bekerja menjaga taman di Ibu Kota Chili agar tetap bersih dan hijau.
Menariknya, Sam mampu mengumpulkan sampah sebagai panutan untuk para pengunjung. Di sinilah letak kekuatan supernya.
Anjing border collie pintar yang secara rutin berjalan-jalan di taman metropolitan Santiago bersama pemiliknya telah jadi makhluk terkenal, memakai jubah hijau dalam komik yang dipakai sebagai panduan edukasi.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Senin 6 Juni 2022 dan Link Live Streaming Nonton Sinetron Cinta Setelah Cinta
Semua berawal ketika Sam dan Gonzalo Chiang harus beberapa kali berhenti di area hijau terbesar di kota tersebut untuk memungut botol plastik, masker, kaleng dan kotak makanan.
"Ketika berjalan-jalan dengan Sam, kami menemukan banyak sampah. Sejak itu, kami harus bersiap memungut sampah yang ditemukan di tiap kunjungan," kata Chiang seperti dilansir ANTARA, dikutip Senin 6 Juni 2022.
Sampah yang ditemukan kian banyak. Pada April, mereka mengumpulkan 602 masker, 585 botol dan 304 kaleng, begitu pula sampah pakaian, helm dan bungkus makanan.
“Jalan-jalan ini peluang bagus untuk membersihkan, bukan buang sampah," ujar Chiang.
Baca Juga: Hasil UEFA Nations League: Norwegia Menang atas Swedia, Erling Haaland Cetak Brace
Pihak otoritas taman merasa terkesima dengan Sam yang rutin datang setidaknya tiga kali sepekan. Akhirnya, sang anjing muncul di kampanye untuk menjaga taman.
Catalina Aravena pun mengubah anjing berusia 5,5 tahun itu menjadi kartun dalam "Sam: The Parquemet Superhero", meminta pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan atau membuangnya di lebih dari 40 tempat sampah di taman.
"Ini menjadi lebih menyebar dari yang dibayangkan. Ini menjangkau sekolah-sekolah dan media sosial," kata Aravena.
Taman ini telah meluncurkan kampanye anti buang sampah sembarangan tahun lalu, meminta penjual minuman untuk berganti dari gelas plastik menjadi gelas beling, dan mulai membuat tempat sampah berbeda sesuai jenisnya agar bisa dipilah.
"Sam dan Gonzalo telah menginspirasi kami mempercepat proses edukasi dan struktur klasifikasi sampah ini," tutup direktur taman Eduardo Villalobos.***