Kanker Sebabkan Kelelahan dan Stres Berat, Ini Cara Tepat untuk Mengatasinya

21 Februari 2022, 07:11 WIB
Ilustrasi kanker. /*//mantrapandeglang.com/Pixabay

FLORES TERKINI - Kanker bisa mendatangkan masalah terhadap para pengidapnya, salah satunya adalah kelelahan berat. Selain itu, pasien kanker juga akan mengalami kondisi stres.

Baik kelelahan berat maupun stres memiliki sifat yang menetap atau fatigue, yang menjadi salah satu masalah yang dapat dialami pasien kanker, khususnya anak-anak.

Demikianpun kondisi yang bersumber dari pengalaman fisik, emosi, dan kognitif terhadap terapi kanker maupun penyakit kanker itu sendiri dapat mengakibatkan pasien kanker tidak dapat berfungsi seperti biasanya.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 21 Februari 2022, Nonton Rumah Mamah Dedeh dan Coffee Break

Meskipun demikian, para penderita kanker tak perlu khawatir. Pasalnya, masalah-masalah tersebut dapat dikurangi, salah satunya dengan tekun melakukan aktivitas fisik, baik di rumah sakit maupun saat berada di rumah.

Menurut Pengurus Pusat Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI) Dr. Allenidekania, S.Kp, M.Sc., aktivitas fisik dapat menurunkan fatigue, inflamasi, meningkatkan kekuatan dan massa otot, serta meningkatkan kemampuan fungsi dan kesehatan mental.

Karena itu, bentuk aktivitas fisik yang disarankan di antaranya olahraga ringan, senam, yoga, perawatan diri, bersepeda, berenang, atau hobi lainnya sesuai kondisi pasien.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Senin 21 Februari 2022, Saksikan Lapor Pak dan Misteri Dunia

Yoga membantu menurunkan kecemasan dan kelelahan. Meditasi sebagai salah satu karakteristik yoga berupa gerakan yang lembut dan tenang bisa mengurangi kelelahan.

Selain itu, aerobic exercise juga dapat meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan kelelahan.

“Bergerak meningkatkan peredaran darah. Riset mahasiswa di Universitas Indonesia, anak yang lebih cenderung aktif cenderung tidak fatigue dan korelasinya cukup tinggi,” kata Allenidekania, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 21 Februari 2022, Nonton Film Rampage dan Empire State

Pengajar di Departemen Keperawatan Anak Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia itu juga menjelaskan, fatigue umumnya tidak terlihat secara fisik, tetapi dapat diamati dari aktivitas, kemampuan mental, motivasi, dan gairah hidup pasien.

Menurutnya, anak-anak yang mengalami fatigue biasanya menjawab: “Tidak dapat melakukan seperti dulu lagi”, “Saya merasa beda”, “Tidak mampu melakukan aktivitas rutin”, “Butuh banyak istirahat atau tidur”, atau “Merasa sedih, merasa bersalah”.

Pada anak yang sudah dalam kondisi fatigue moderate, pekerjaan ringan yang dilakukan bisa mendatangkan banyak keringat dan membutuhkan oksigen yang besar dan terengah-engah.

Baca Juga: Ken Berhasil Kembali, Maudy Malah Menghilang: Prediksi Sinopsis Love Story The Series Senin 21 Februari 2022

Sementara pada anak yang sudah merasa sangat lemah, biasanya lebih banyak berbaring, tidak pindah-pindah, atau cenderung melakukan aktivitas sedenter.

Adapun penyebab fatigue beragam, seperti akibat penyakit kanker itu sendiri, terapi anti-kanker seperti kemoterapi, radioterapi maupun pembedahan, penyakit komorbid termasuk obesitas dan kondisi psikologis anak.

Pasien yang mendapatkan perawatan terapi lebih dari tiga hari dilaporkan mengalami fatigue lebih dari empat kali lipat. Hal ini karena efek kemoterapi sangat masif.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 21 Februari 2022: Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces Selalu Dicintai Pasangannya

Teori meyakini, fatigue bisa terjadi sebelum terapi. Ini menjadi inflamasi pertumbuhan sel kanker sehingga terbentuk sitokin sebagai respon inflamasi yang ditandai dengan peningkatan IL-6 dan TNF-Apha.

Fatigue juga bisa terjadi selama terapi, terlihat dari efek kemoterapi, readioterapi yang meningkatkan produksi sitokin sebagai respon kerusakan jaringan dari kemoterapi dan readioterapi. Kondisi kelelahan berat juga dapat dirasakan pasien setelah terapi.

Untuk mengatasi masalah fatigue pada penderita kanker, dari dimensi fisik sebaiknya memegang prinsip hemat energi.

Para penderita kanker bisa melakukan kegiatan yang penting saja atau memilih aktivitas yang ringan, misalnya saat mandi pasien diberi kursi, berpakaian sambil duduk, menggunakan kaos oblong ketimbang kemeja dengan banyak kancing, dan memilih sepatu slip on daripada sepatu bertali.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler