Penyakit Mulut dan Kuku Serang Ribuan Sapi di Aceh, Kementan Gercep Lakukan Tindakan Penanggulangan Wabah

- 12 Mei 2022, 20:26 WIB
Ilustrasi Sapi dengan Penyakit Mulut dan Kuku.
Ilustrasi Sapi dengan Penyakit Mulut dan Kuku. /Pixabay

FLORES TERKINI - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini sedang mewabah di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Imbas dari wabah ini banyak ternak sapi di Kabupaten Aceh Tamiang dilaporkan mati mendadak.

Dikutip dari Antara, Saat ini pemerintah melalui Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sudah bergerak melakukan penanganan.

Baca Juga: Terkuak Sumber Dana Jaringan Terorisme, Direktur BNPT: Ada Mafia Hitam

Dalam keterangan pers tertulis pada kamis 12 Mei 2022, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan jika wabah ini tidak berisiko pada manusia.

Meski begitu, beliau menyarankan untuk tetap waspada dan perlu dilakukannya tindakan penanggulangan wabah PMK dengan segera.

“Yang perlu kita pahami penyakit PMK ini memang berbahaya bagi hewan, tetapi tidak menular atau tidak berisiko pada kesehatan manusia. Untuk itu kita akan lakukan berbagai upaya untuk mengatasi PMK ini,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari Antara, Kamis 12 Mei 2022.

Baca Juga: Sadis, Seorang Ibu Tega Membunuh Anak Kandungnya Lantaran Masalah Keuangan, Berikut Kronologinya

Sementara itu Anggota Komisi Ahli kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Hewan Denny W Lukman juga memberikan pendapat serupa.

Menurut Denny, upaya pencegahan agar wabah PMK ini tidak meluas adalah langkah utama yang harus dilakukan.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan daging masyarakat jangan diabaikan. Sarannya, sebaiknya pemotongan hewan harus dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH).

Baca Juga: Link Live Streaming Perempat Final Piala Thomas 2022 Indonesia vs China Kamis 12 Mei 2022

Menurutnya, kesehatan daging untuk kebutuhan masyarakat bisa langsung diawasi oleh pemerintah ketika pemotongan hewan dilakukan di RPH.

"Ini penting karena RPH biasanya diawasi oleh pemerintah. Dimana di dalamnya pasti ditempatkan dokter hewan sebagai pemeriksa kesehatan hewan dan kesehatan daging serta pengawasan pemotongan sehingga bisa dipastikan, daging-daging tidak mengandung kuman-kuman yang berbahaya," kata Denny.

Denny juga mengungkapkan daging dari ternak yang sudah terinfeksi masih dapat dikonsumsi, hanya saja pemotongannya harus melalui proses yang ketat.

Baca Juga: Hasil Drawing Piala Thomas 2022, Indonesia vs China di Perempat Final

Menurut Bupati Aceh Tamiang Mursil, wabah PMK di Kabupaten Aceh Tamiang pertama kali terkonfirmasi pada 11 Mei 2022.

Menurut Bupati, kabupaten ini memiliki populasi ternak sapi sebanyak 44.496 ekor, yang mana 2.555 ekor sapi diantaranya terinfeksi PMK dan 13 ekor mati.

"Alhamdulillah, semua stakeholder terlibat langsung untuk menanggulangi wabah ini. Mulai Pak Mentan, Dinas Peternakan Provinsi, Pemkab Aceh Tamiang sangat serius dalam penanganan wabah ini," ujarnya.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem FF Hari Ini Kamis 12 Mei 2022, Dapatkan Segera Skin DJ Alok Gratis

Lebih lanjut beliau mengimbau kepada seluruh peternak di wilayahnya untuk melakukan penanganan sesuai standar yang telah ditetapkan terhadap ternak yang terinfeksi atau yang sudah mati.

"Lokalisasi atau lockdown menjadi pilihan saat ini. Sapi-sapi dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar dan sapi dari luar tidak boleh masuk ke sini. Demi kepentingan bersama," katanya.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah