FLORES TERKINI – Publik figur Medina Zein belum lama ini sempat mengaku mengidap penyakit bipolar, sebelum akhirnya dijemput paksa oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya.
Tersangka kasus dugaan pengancaman di media sosial itu mengaku mengalami masalah kesehatan mental (bipolar) hingga menyebabkan dirinya tak bisa kooperatif memenuhi panggilan pihak Polda Metro Jaya.
Diketahui, Medina Zein terlibat dalam kasus dugaan pengancaman melalui media sosial yang dilaporkan Uci Flowdea.
Selain itu, Medina juga menjadi tersangka atas kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Marissya Icha.
Namun pada akhirnya, Medina Zein dinyatakan dalam kondisi baik-baik saja alias sehat usai menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Berdasarkan (pemeriksaan) di RS, ternyata sehat dan cakap untuk keperluan tahap dua ini," kata Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum), Denny Wicaksono, Kamis, 7 Juli 2022, dikutip dari PMJ News.
Lantas, apa itu penyakit atau gangguan bipolar? Dikutip dari alodokter.com, gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan yang drastis pada suasana hati seseorang.
Penderita gangguan bipolar bisa merasa sangat bahagia, kemudian berubah menjadi sangat sedih.
Berdasarkan data World Health Organization, di tahun 2017 ada sekitar 45 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan bipolar.
Baca Juga: ACT Dapat Kumpul Dana hingga Rp60 M Sebulan, Polisi: Diduga Dipangkas 10 sampai 20 Persen
Gangguan ini merupakan salah satu penyebab utama cacat dan kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia.
Gangguan bipolar dapat diderita seumur hidup, sehingga memengaruhi aktivitas penderitanya.
Namun, pemberian obat-obatan dan psikoterapi dapat membantu penderita menjalani kegiatan sehari-hari.
Gejala utama gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati (mood) yang drastis. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam hitungan jam, hari, atau bulan.
Gejalanya secara umum meliputi: perasaan bahagia atau antusias, semangat yang menggebu-gebu, berkurangnya minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan, sulit tidur atau insomnia, dan perasaan bersalah secara berlebihan.
Penyebab gangguan bipolar ini belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat faktor genetik.
Baca Juga: Kronologis Seorang Pria di Kupang Gantung Diri Jelang Urusan Adat Sang Anak
Selain itu, faktor lingkungan sekitar dan gaya hidup juga dapat menyebabkan seseorang terkena bipolar.
Untuk pengobatannya, metode yang dapat dilakukan berupa pemberian obat-obatan dan psikoterapi.
Pengobatan gangguan bipolar ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi munculnya gejala, membantu penderita kembali beraktivitas seperti biasanya, dan menurunkan risiko mengalami gangguan kesehatan lainnya.
Hingga saat ini, belum ada metode yang dapat mencegah gangguan bipolar. Namun, untuk mengurangi kambuhnya gejala, penderita dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter atau menjalani psikoterapi.***