Dampak Gempa Bumi 7,4 Magnitudo di NTT: 346 Rumah Rusak, 770 Warga Mengungsi

15 Desember 2021, 13:42 WIB
Dampak Gempa Bumi 7,4 Magnitudo di NTT /bnpb.go.id/

FLORES TERKINI - Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo yang mengguncang sebagian besar wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa 14 Desember 2021 kemarin, mengakibatkan 346 rumah rusak dan 770 warga harus mengungsi.

Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), dari 18 wilayah terdampak gempa bumi, Kabupaten Kepulauan Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi wilayah yang paling banyak melaporkan kerusakan bangunan rumah.

Data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per pukul 22.15 WIB menunjukkan bahwa dari 346 rumah yang mengalami kerusakan, ada 134 rumah rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan.

Baca Juga: BMKG Nyatakan Peringatan Dini Pasca Gempa di Flores Berakhir, Kepala BMKG: Tak Ada Tsunami

Selain itu, kerusakan lainnya pun menimpa tiga unit gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa, dan satu pelabuhan rakyat.

Meskipun demikian, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan mengenai korban jiwa. Akan tetapi, data korban luka ada sebanyak tujuh orang, di mana enam orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan satu orang warga Kabupaten Manggarai di NTT.

Di sisi lain, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat 770 warga Kabupaten Sikka yang mengungsi pasca gempa bumi terjadi, dengan rincian: 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, 150 orang di Gedung SIC, dan 330 orang di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka, NTT.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 7,5 di Laut Flores, Begini Laporan Terkini Hasil Konferensi Pers

Pantauan awak media di lapangan, Rabu, 15 Desember 2021, sebagian besar warga Kabupaten Sikka yang sebelumnya berada di tempat pengungsian tersebut kini sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai menjalani aktivitas sebagaimana biasanya.

Sedangkan dari keseluruhan data akumulasi sementara, gempa bumi 7.4 magnitudo tersebut dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Rincian wilayah-wilayah terdampak gempa tersebut meliputi Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Ngada. Semua wilayah ini berada di Provinsi NTT.

Baca Juga: Cara Gampang Membuat Bodi Motor Mengkilap, Minyak Goreng Bisa Jadi Salah Satu Solusi Tepat

Kemudian Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Selanjutnya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga sejauh ini telah mencatat adanya gempa bumi susulan (aftershock) yang terjadi hingga 120 kali.

Baca Juga: Menuju Gerakan Kampung Bebas Malaria, PERDHAKI Gelar Pertemuan tentang Target Percepatan Eliminasi Malaria

Dari keseluruhan gempa bumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada lima gempa bumi yang memiliki magnitudo di atas 5, yakni M 5.6 pada pukul 10.41 WIB, M 5.5 pada pukul 10.47 WIB, M 5.0 pada pukul 12.46, M 5.4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.

Menyikapi adanya potensi gempa bumi susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu, BNPB memberi himbauan kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik namun tetap waspada.

Masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumahnya masing-masing, apabila kemudian terdapat kerusakan seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser dan tiang rumah rusak, sebaiknya tidak tinggal di rumah untuk sementara waktu dan dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara, atau tempat penampungan yang disediakan oleh instansi dan otoritas setempat.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: bnpb.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler