Soal Kasus Penculikan Anak di Nusa Tenggara Timur, Polda NTT: Belum Ada Laporan

2 Februari 2023, 06:55 WIB
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Araisandy. /ANTARA/Ho-Humas Polda NTT

FLORES TERKINI – Kasus penculikan anak belakangan menjadi isu yang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Isu tersebut semakin menjadi perhatian menyusul adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang belum lama ini.

Dalam surat itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang mengimbau sejumlah pengelola sekolah mulai dari PAUD hingga SMP untuk mengantisipasi terjadinya kasus penculikan anak di sekolah.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini Kamis 2 Februari 2023: Saksikan Family 100 hingga Blockbuster

Surat yang ditandatangani oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, tersebut juga menyebutkan bahwa banyak kasus penculikan terhadap anak-anak marak terjadi di Kota Kupang.

Tentunya hal itu sangat meresahkan, terutama bagi sejumlah orang tua di Kota Kupang, NTT.

Pasalnya, sejak tahun 2022 hingga awal tahun 2023, tidak ada laporan soal kasus penculikan anak di wilayah Kota Kupang.

Baca Juga: Tayang Hari Ini 2 Februari 2023, Intip Catatan Perjalanan Produksi Film JJJLP yang Dibintangi Sheila Dara

Menanggapi imbauan itu, Kepolisian Daerah (Polda) NTT melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Araisandy, membantah bahwa ada kasus penculikan anak di wilayah hukum Polda NTT.

“Belum ada laporan ke Polda NTT dan jajaran terkait soal kasus penculikan anak di NTT,” kata Araisandy pada Rabu, 1 Februari 2023, dilansir FloresTerkin.com dari ANTARA.

Meskipun begitu, lanjut Ariasandy, belum adanya laporan tidak berarti bahwa hal tersebut tidak perlu diantisipasi.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Kamis 2 Februari 2023: Live BRI Liga 1 Dewa United FC vs Madura United FC

Menurutnya, mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu, walaupun saat ini di wilayah NTT belum ada laporan, namun ada baiknya kasus tersebut diantisipasi lebih dini agar jangan sampai kemudian ada dan terjadi di wilayah NTT.

Dia menambahkan, upaya antisipasi itu dapat dilakukan dengan menanamkan rasa kepedulian, saling memantau dan melihat, terutama dari pihak keluarga sendiri (orang tua) dan pihak sekolah.

“Ini betul-betul menjadi perhatian kita bersama, sehingga peran guru dan orang tua ini sangat penting,” ujar dia.

Bagi para guru, Ariasandy mengharapkan agar mereka harus mengetahui betul siapa orang tua dari murid-muridnya.

Baca Juga: Film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang Tayang Hari Ini, Siap-Siap Banjir Air Mata

Para guru juga bisa terlebih dahulu mengkonfirmasi siapa saja yang akan menjemput anaknya di sekolah, guna mengantisipasi apabila ada pihak-pihak yang berencana jahat terhadap anak-anak di sekolah.

Begitu juga imbauan atau pendidikan terhadap anak, katanya, apabila menemukan orang yang mengajak pergi atau memberikan sesuatu, orang yang tidak dikenal maka orang tua harus memberikan arahan bahwa dia harus menolak ajakan atau pemberian dari siapapun yang tidak dikenal dan segera melaporkan kepada guru atau ke orang tua.

“Ini menjadi peran kita bersama. Di samping itu dari pihak kepolisian akan terus berupaya melakukan kegiatan preventif, imbauan ke masyarakat melalui peran Bhabinkamtibmas dan peran Polres di jajaran Polda NTT,” ujar dia.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler