Kelas Darurat SMAN 2 Liae di Sabu Raijua Rubuh Dihantam Angin, Siswa Terpaksa Pinjam Gedung SMP

12 Maret 2024, 13:50 WIB
Kelas Darurat SMAN 2 Liae Sabu Raijua yang rubuh dihantam angin. /Istimewa

FLORESTERKINI.com – Harapan siswa dan para orang tua murid SMAN 2 Liae Sabu Raijua untuk belajar pagi pupus seketika. Pasalnya, gedung darurat yang baru selesai dibangun rubuh dihantam angin kencang, Senin, 11 Maret 2024 sekitar pukul 17.15 WITA.

Tampak puing-puing bangunan, kayu, tripleks, dan seng bertebaran rata dengan tanah pasca dihantam hujan lebat dan angin kencang.

Dilansir dari warisanbudayanusantara.com, Kepala SMA Negeri 2 Liae Sabu Raijua, Gabriel Kueain, mengungkapkan bahwa sebanyak lima ruang kelas darurat SMAN 2 Liae ambruk.

Baca Juga: Petani di Alor-NTT Terseret Banjir Arus Sungai Sibol, Pencarian terhadap Korban Masih Dilakukan

“Ada lima ruangan yang roboh rata dengan tanah akibat hujan angin tadi sore sekitar pukul 17.15 WITA,” ungkap Gabriel, Senin, 11 Maret 2024.

Gabriel Kueain menambahkan, selama ini siswa masih menumpang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di gedung SMP Satap Eirobo, sehingga siswa SMAN 2 Liae harus berangkat siang, bergantian dengan siswa SMP tersebut.

Namun, karena adanya keinginan kuat dari orang tua, siswa dan para guru agar anak-anak bisa sekolah di pagi hari, maka melalui rapat komite disepakati untuk dibangun gedung darurat.

Baca Juga: Banjir Rob hingga 1 Meter Terjang Pemukiman, Ratusan Warga Desa Samparong-Sikka Mengungsi

“Karena anak-anak dan teman-teman ingin sekali sekolah pagi, maka melalui rapat komite, orang tua siap membantu untuk dibangun gedung darurat. Selain itu ada bantuan dari gereja (GBI) dan anggota dewan berupa tripleks dan seng. Sehingga gedung bisa dibangun dan siap dipakai bulan depan,” ucapnya.

Namun sangat disayangkan, gedung yang baru dibangun dan sudah siap dipakai bulan depan itu diluluhlantakan oleh angin kencang yang terjadi pada Senin, 11 Maret 2024 sore.

Gabriel menjelaskan, SMA Negeri 2 Sabu Liae baru memiliki satu ruangan parmanen yang dikerjakan dari bantuan oleh Gereja GBI dari Jakarta, swadaya orang tua murid, dan bantuan dari salah satu anggota DPRD Sabu Raijua. Itupun belum selesai dikerjakan karena belum ada bingkai jendela dan pintu masih darurat.

Baca Juga: Seorang Nelayan di Sikka Belum Kembali ke Rumah Usai Melaut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Di sisi lain, berdasarkan press release kewaspadaan cuaca ekstrem BMKG Sabu Raijua, cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang di Kabupaten Sabu Raijua diprakirakan berlangsung dari tanggal 12-16 Maret 2024.

Adapun dampak dari potensi cuaca ekstrem di Sabu Raijua adalah bencana seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang mencapai 40 km/jam, dan gelombang tinggi.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler