Selanjutnya, mewakili Uskup Ruteng, Vikjen Keuskupan Ruteng RD. Alfons Segar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemda Matim yang telah bekerja sama dengan BLKK Sanpio dalam memberi pelatihan kepada masyarakat Matim dan dalam upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan di Matim.
“Terima kasih atas inisiatif dari Pemda Matim untuk memberi pelatihan tenaga kerja kepada masyarakat dan ini merupakan karya pastoral kita untuk masyarakat," ujar dia.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Ungkap Identitas Sebenarnya dari Aprilia Manganang: Perempuan atau Laki-laki?
Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, kemampuan (skill) dan sikap (attitude) yang dibuktikan dengan sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh BLKK Sanpio.
Menurut Wabub Jaghur, hal ini merupakan tuntutan dasar dalam dunia ketenagakerjaan, sehingga diharapkan akan dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Sekarang kita harus mengubah pola pikir dan konsep kerja kita, bukan lagi mencari kerja tapi membuka lapangan kerja baru,” kata ketua DPD Partai Nasdem Matim itu.
Baca Juga: ZODIAK Rabu 10 Maret 2021: Emosi Gemini Stabil, Rumah Tangga Pisces Mendadak Kacau-balau
Pada kesempatan itu juga diadakan kegiatan Panen Simbolis Jagung Komposit Varietas Lamuru oleh Kelompok Tani Sanpio dengan rata-rata produksi 8 Ton/Ha dan Panen Ikan Lele dengan sistem Bioflog yang dibudidayakan oleh Perkumpulan BLK Komunitas Sanpio.
Kegiatan panen jagung merupakan bagian dari program Provinsi NTT yaitu TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi) dengan pengembangan, penangkaran atau perbanyakan benih jagung dengan total luas lahan 56 Ha. Sedangkan yang bersumber dari APBD II sebanyak 25 Ha dengan lokasi: Kelompok Wanita Tani Sehati, Desa Nanga Labang, Kec. Borong seluas 11 Ha, Kelompok Tani Sanpio, Kel. Tanah Rata, Kec. Kota Komba seluas 4 Ha dan Kelompok Tani Usaha Bersama, Kel. Pota, Kec. Sambi Rampas seluas 10 Ha.***