Network
FLORES TERKINI - Tanggal 18 April 2021 menjadi hari bersejarah untuk yayasan stasiun baca nusantara dan Desa Balaweling II. Disebut bersejarah karena telah diresmikan sebuah perpustakaan bagi desa Balaweling II, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT.
Perpustakaan desa itu diberi nama Stasiun Baca, yang tak lepas dari nama yayasan yang menjadi sponsor pembangunan perpustakaan tersebut.
Yayasan Stasiun Baca Nusantara merupakan inisiasi dari perempuan-perempuan hebat. Mereka adalah Mira Prihatini sebagai Ketua, Paulina Heni Hayon sebagai Sekretaris, dan Mutiara Sasono sebagai Bendahara. Yayasan ini berkantor di Jakarta.
Baca Juga: Ketika Ditemukan Buku Tentang Ganja, Jeff Smith Ungkap Dirinya Mengoleksi untuk Kebutuhan Edukasi
Dalam wawancara via WhatsApp, Mira selaku Ketua Yayasan mengatakan bahwa pembangunan perpustakaan itu bertujuan untuk pemerataan minat baca anak-anak di seluruh Indonesia.
"Motivasi kita adalah pemerataan minat baca anak-anak di seluruh nusantara. Dengan membaca membantu anak-anak daerah di Indonesia dapat memperlancar bahasa Indonesia juga," terangnya.
Terkait Desa Balaweling II menjadi lokasi pembangunan perpustakaan, dikatakannya bahwa semuanya bermula dari usulan salah satu tim yayasan yang merupakan putri daerah.
Baca Juga: Terkait Isu Reshuffle, Ada 6 Menteri yang Sedang Dikaji untuk Di-Reshuffle, Inilah Respon Publik
"Kami memilih desa Balaweling II karena setelah berkoordinasi ada usulan dari salah satu anggota yayasan yang merupakan anak daerah Desa Balaweling II. Semuanya bertujuan membuka wawasan anak-anak," demikian jawaban Mira selaku Ketua.
Selain peresmian, pada hari Minggu (18/04/2021) kemarin, Yayasan Stasiun Baca Nusantara juga menyerahkan tablet sebagai media digital book. Pada bulan Maret kemarin telah dikirim buku-buku, rak, dan meja ke Desa Balaweling II.
"Yayasan Stasiun Baca Nusantara dalam pembangunan perpustakaan menyiapkan ribuan buku, tablet, meja, dan rak buku. Terkait tablet sebagai media digital book, telah diinput 3000 judul dan jenis buku," tambah Muatiara Sasono.
Sedangkan Paulina Heni Hayon mengatakan bahwa Yayasan Stasiun Baca Nusantara tidak hanya mengirim buku tapi juga mempunyai program lanjutan terkait kegiatan di perpustakaan.
"Nantinya, kita dari pihak yayasan terus berkoordinasi untuk mencanakan program lanjutan dengan beberapa kegiatan seperti lomba membaca puisi, mengarang, dan lain-lain," ujarnya.
Sedangkan masyarakat desa Balaweling sangat antusias dalam acara pengresmian tersebut. Hal ini tampak dari kehadiran mereka di lokasi.***
