Gunakan Terasering, KWT Melati di Sikka Sukses Kembangkan Holtikultura

- 29 Mei 2021, 19:13 WIB
Lahan tomat milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, di Desa Riit, Kecamatan Nita, yang dibuat menggunakan sistem terasering.
Lahan tomat milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, di Desa Riit, Kecamatan Nita, yang dibuat menggunakan sistem terasering. /Erick S./FLORES TERKINI/FLORES TERKINI

Baca Juga: Lirik Lagu Switchblade oleh NIKI, Titik Tolak Karier Bermusiknya di Amerika Serikat

Dirinya pun berharap agar di bulan ataupun tahun berikutnya, semua anggota KWT Melati harus mempunyai kebun sendiri seperti ini.

"Ini hanya sekedar kebun contoh (demplot). Untuk itu, mereka harus pulang dan buat di lahan mereka masing-masing, sehingga ke depannya petani tomat di Desa Riit ini harus bertambah menjadi 12 orang ataupun lebih. Ini tantangan sekaligus harapan buat mereka," tandasnya.

Erik menjelaskan bahwa KWT Melati sebenarnya sudah memilki kemamampuan dalam membudidayakan tanaman tomat di daerahnya tersebut, karena sudah digembleng oleh pihaknya selama tiga bulan lebih melalui SL.

Baca Juga: Lirik Lagu Too Many Tears yang Dinyanyikan Warren Hue, Rapper Tampan Asal Indonesia

Namun baginya, hasil produksi tanaman tomat itu bukan menjadi ukuran keberhasilan dalam kegiatan SL ini, tetapi kesuksesan dari SL yakni dampaknya setelah melakukan kegiatan ini.

"Jadi, bukan dilihat berdasarkan produksi tanamaan di lokasi SL. Adopsi inovasi dan teknologi yang kami lakukan secara bersama di dalam kebun demplot ini, itu baru kita dikatakan sukses ataupun berhasil," pungkasnya.*** (Erick S.)

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah