FLORES TERKINI – Penganiayaan yang dilakukan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oelbeba Aleksander Nitti terhadap seorang guru di sekolah tersebut berbuntut panjang.
Selain pelaku kini sudah ditahan di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), dampak dari peristiwa tersebut juga dialami oleh guru-guru lainnya dan terutama para siswa di SDN Oelbeba, Desa Oebola, Fatuleu, NTT.
Pasalnya, sejak peristiwa penganiayaan itu, Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) di SDN Oelbeba berhenti total selama hampir dua pekan, terhitung hingga hari Kamis 9 Juni 2022.
Baca Juga: RENUNGAN HARIAN KATOLIK Jumat 10 Juni 2022: Jika Tanganmu yang Kanan Menyesatkan Engkau
Menurut Kapolres Kupang AKBP F.X. Irwan Arianto, hal itu lantaran para guru dan siswa merasa ketakutan setelah kepala sekolah setempat menganiaya seorang guru bernama Anselmus Nale di SDN tersebut.
"Kami merasa prihatin karena sampai saat ini aktivitas pembelajaran di sekolah itu terhenti. Para guru dan siswa merasa ketakutan dengan perbuatan kepala sekolah itu," kata AKBP F.X. Irwan Arianto di Kupang, dikutip dari ANTARA Jumat 10 Juni 2022.
Selain para guru, kata dia, seluruh murid SDN Oelbeba juga ketakutan ke sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terhenti total.
"Guru-guru dan murid ketakutan sehingga tidak ada yang masuk ke sekolah," ujarnya.