Sementara itu, Kepala Desa Fotilo, Kecamatan Amanatun Utara, Marthen Tafuli, mengatakan bahwa korban terseret banjir tersebut belum ditemukan karena banjir di kali itu belum surut hingga saat ini.
Pencarian selama tujuh hari dilakukan mulai dari tempat kejadian perkara hingga pinggir pantai, namun tidak juga membuahkan hasil. Namun, pihak keluarga tetap memutuskan untuk mencari korban.
Sebelumnya diberitakan, dua orang kakak-beradik yakni Fony Kase (14) dan Desi Kase (17) terseret banjir di Kali Tauanas, Kecamatan Toianas, TTS, pada Sabtu 2 Juli 2022, sekitar pukul 03.00 WITA.
Peristiwa itu diawali dengan kedatangan tiga orang bersaudara yang berasal dari Desa Fotilo yang berlibur bersama keluarga mereka di Amfore, Kecamatan Toianas.
Pada Sabtu 2 Juli 2022, ketiga saudara itu pun ingin pulang ke Kampung Fotilo. Saat itu, mereka berangkat bersama paman DS.
Setibanya mereka di kali Tauanas, paman DS berhasil membawa salah satu keponakannya ke tepian kali dan menyisakan dua orang lainnya yakni Foni Kase dan Desi Kase.
Kedua korban Foni dan Desi tidak mau menunggu untuk dijemput oleh pamannya DS. Keduanya berinisiatif dan memberanikan diri untuk menerobos ke tepi kali menyusul paman dan saudara mereka yang sudah lebih dulu dibawa ke seberang kali.
Akibat dari inisiatif mereka itu, baik Foni maupun Desi harus bertaruh nyawa melawan arus banjir yang begitu deras di Kali Tauanas, hingga keduanya terseret banjir.