BPS Klaim Ekonomi di NTT Tahun 2022 Tumbuh 3,05 Persen

- 7 Februari 2023, 11:12 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi di NTT.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi di NTT. /Freepik

FLORES TERKINI – Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur selama tahun 2022 mencapai 3,05 persen (c-to-c).

Kepala BPS Provinsi NTT Matamira B. Kale mengatakan, dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi diperoleh dari Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yaitu sebesar 18,40 persen.

Untuk triwulan keempat tahun 2022, ekonomi NTT tumbuh sebesar 3,45 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 (y-o-y).

Baca Juga: Desain Mobil Terbarunya Bocor, Xiaomi Tuntut Pembayaran ke Pemasok

"Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,66 persen," ujarnya dalam siaran pers virtual pada Senin, 6 Februari 2023.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,68 persen.

“Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 3,26 persen. Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,52 persen,” urainya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Banten, Warga Kaget dan Panik

Sisi lapangan usaha yang menunjukkan pertumbuhan tertinggi lainnya terjadi pada lapangan usaha Konstruksi sebesar 8,51 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,63 persen.

Dijelaskannya, struktur ekonomi NTT pada tahun 2022 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 29,60 persen.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 7 Februari 2023: Sial! Reyna Tertabrak Mobil, Begini Nasibnya

“Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 70,43 persen,” jelas Matamira.

Dia menambahkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp118,72 triliun. Sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp72,70 triliun.

Perbaikan kinerja perekonomian tersebut seiring dengan pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti sediakala.*** (TB)

Editor: Max Werang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x