“Jangan-jangan terlalu banyak paket pekerjaan yang dikerjakan oleh yang bersangkutan, sehingga dia kesulitan tenaga dan hal-hal teknis lain,” kata Mat Mahlin saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 2 Maret 2023.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan menelusuri apakah kualitas pekerjaan yang dikerjakan pada proyek pemerintah yang lain selama tahun 2022 mengalami persoalan atau tidak.
“Itu akan kami telusuri, sehingga ke depannya tidak ada semacam monopoli pekerjaan yang hanya dikerjakan oleh satu orang saja. Perlu langkah pemerataan bagi semua putra daerah di Solor untuk mendapatkan pekerjaan dari pemerintah kabupaten,” tegasnya.
“Perlu kami tegaskan, karena selama ini terkesan hanya perusahaan tertentu yang memiliki koneksi di pemerintahan kabupaten yang selalu mendapatkan ‘kue’ pekerjaan,” imbuhnya.
Bagi Mat Mahlin, yang juga sempat melakukan sidak di lokasi pengerjaan Puskesmas Ritaebang bersama Nona Lamoren pada 25 Februari 2023, kasus proyek di Puskesmas Ritaebang diharapkan bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemerintah dan PPK.
“Untuk lebih adil dan bijak lagi dalam memilih pihak ketiga sebagai pelaksana pekerjaan pemerintah,” pungkasnya.***