FLORES TERKINI - Kemarau panjang yang melanda beberapa wilayah di Tanah Air belakangan ini langsung terasa dampaknya. Beberapa kecamatan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikategorikan rawan pangan berat.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ende, ditemukan setidaknya ada enam kecamatan disinyalir mengalami rawan pangan berat.
Data mengenai enam kecamatan rawan pangan ini disampaikan langsung oleh Mathilda Gaudensia Ilmoe selaku Kepala Dinas Ketahanan kepada RRI Ende.
Baca Juga: Senat Uniflor Tetapkan 3 Nama Calon Rektor Baru Gantikan Simon Sira Padji
Dalam pernyataannya, Mathilda menginformasikan bahwa enam kecamatan yang masuk dalam kategori rawan pangan berat yakni empat kecamatan dalam kota Ende, Kecamatan Ndona dan Kecamatan Pulau Ende.
Selain kemarau panjang, penyebab lain terjadinya krisis pangan ini karena enam kecamatan tersebut di atas tidak memiliki lahan pertanian atau pertanaman.
Adapun data yang dipakai Dinas Ketahanan Pangan dalam menentukan sebuah kecamatan masuk dalam kategori rawan pangan yakni berdasarkan hasil komoditi dari kecamatan tersebut.
Baca Juga: Flores Timur Jadi Daerah Terbaik Tingkat Nasional dalam Pelaksanaan PMT Lokal Tahun 2023
Diketahui ada sebelas hasil komoditi yang masuk dalam hitungan Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Ende. Hasilnya enam kecamatan masuk kategori rawan pangan berat dan dua masuk rawan pangan sedang, yakni kecamatan Ende dan Kecamatan Ndori.