Sekolah Disegel, Puluhan Siswa SDK Nataweru-Sikka Dipulangkan, Kepsek: Saya Kecewa dan Malu

- 12 Januari 2024, 13:22 WIB
Para siswa SDK Nataweru berkerumun di depan pintu masuk sekolah yang disegel, Jumat (12/01/2024).
Para siswa SDK Nataweru berkerumun di depan pintu masuk sekolah yang disegel, Jumat (12/01/2024). /Ade Riberu/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com - Penyegelan Sekolah Dasar Katolik (SDK) Nataweru di Desa Lusitada, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh pihak pemilik tanah menyebabkan puluhan siswa dipulangkan, Jumat, 12 Januari 2024. Otomatis, kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan itu tidak bisa berjalan sebagaimana biasanya.

Informasi yang dihimpun FLORESTERKINI.com, penyegelan sekolah itu sudah terjadi sejak Kamis sore kemarin. Pihak pemilik tanah melakukan penyegelan lantaran Pemerintah Desa Lusitada belum membayar uang pembebasan lahan sebesar Rp5.000.000, sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya.

Menurut perjanjian, uang tersebut semestinya dibereskan pembayarannya pada 31 Desember 2023. Namun hingga batas pembayaran berakhir, bahkan sudah jatuh tempo 11 hari, uang itu belum diterima pemilik tanah.

Baca Juga: Di Tengah Bencana Erupsi Gunung Lewotobi, Kegiatan Belajar Mengajar di Kamp Pengungsian Tetap Berjalan

Kepala SDK Nataweru, Yohana Nona, S.Ag., mengaku kecewa dan menyesalkan aksi penyegelan tersebut. Kata dia, akibat sekolah disegel, pihaknya terpaksa memutuskan untuk memulangkan para siswa. Tidak hanya itu, sejumlah guru yang tinggal cukup jauh dari lokasi sekolah dan sebelumnya hendak menuju sekolah, terpaksa harus putar balik ke rumah usai mendapatkan informasi tentang penyegelan itu.

"Saya kecewa, karena tujuan kita ke sekolah itu untuk menjalankan tugas, tetapi harus terjadi seperti itu (penyegelan, red). Saya malu juga, tapi apapun yang terjadi, saya selaku pimpinan dan mewakili para guru di sini harus terima kenyataan seperti ini," kata Yohana saat ditemui di SDK Nataweru, Jumat, 12 Januari 2024.

Yohana mengatakan, selanjutnya untuk penyelesaian masalah itu, ia menyerahkannya kepada komite sebagai perwakilan orangtua murid dan Pemerintah Desa Lusitada yang memiliki aset atas sekolah tersebut.

Baca Juga: Siapa Cepat Dia Dapat! Daftar Kode Redeem ML Mobile Legends Jumat 12 Januari 2024

"Kami hanya ingin guru maupun murid bisa kembali melakukan kegiatan normal seperti hari-hari kemarin. Karena KMB hari ini sudah pasti tidak akan berjalan seperti biasanya. Guru-guru yang ada sekarang cuma empat orang, yang lain tidak sempat hadir bahkan ada yang sudah di tengah jalan tapi pulang ke rumah sesudah dapat informasi tentang penyegelan ini," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah