Ketua PGRI Flotim Apresiasi Solidaritas Para Guru Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi

- 17 Januari 2024, 15:33 WIB
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian. /Dok. Pribadi

FLORESTERKINI.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, memberikan apresiasi kepada para guru di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi membantu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Menurut pantuan Ketua PGRI Flores Timur, gerakan kemanusiaan dari para guru Flores Timur berpartisipasi membantu korban bencana erupsi Gunung Lewotobi sangat luar biasa.

Bantuan yang diberikan tidak saja berupa sembako dan pakaian, tetapi pendampingan belajar pun aktif dilakukan oleh para guru. Guru Penggerak apalagi. Mereka sangat aktif dalam mengambil peran memberikan trauma healing kepada korban erupsi Gunung Lewotobi.

Baca Juga: Sejumlah Imam di Keuskupan Larantuka Dipindahtugaskan, Termasuk 3 Kepala SMAK, Berikut Daftar Nama Mereka!

Gerakan solidaritas para guru dilakukan baik secara perorangan, per sekolah, maupun terlibat dalam organisasi profesi dan komunitas. Selain itu, para guru juga mengambil peran berdonasi berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

"Sebagai Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para guru yang menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi membantu korban bencana erupsi Gunung Lewotobi," kata Maksi dalam keterangannya yang diterima FLORESTERKINI.com di Maumere, Rabu, 17 Januari 2024.

Para guru di Flores Timur saat memberikan trauma healing kepada anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Para guru di Flores Timur saat memberikan trauma healing kepada anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. PGRI Flotim

"Inilah jiwa kita para guru. Kita terhimpun dalam PGRI terdorong karena memiliki satu rasa, yakni rasa solidaritas. Tidak hanya pada bencana kali ini saja, para guru telah mengambil peran membantu korban bencana pada tahun 2021 saat badai seroja di Adonara dan Lembata, bantuan kepada yang mengalami bencana kebakaran, sakit dan lain-lain," imbuhnya.

Baca Juga: Seorang Wisatawan di Labuan Bajo Alami Kecelakaan di Kapal, Tim SAR Gercep Lakukan Evakuasi

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x