Network
FLORESTERKINI.com – Hujan deras dalam tiga hari terakhir hingga menyebabkan banjir berdampak pada ambruknya jembatan penghubung di Desa Lewobele, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jembatan itu sebenarnya merupakan penghubung antara Desa Lewobele dengan desa-desa lainnya di jalur utara.
Dilansir FLORESTERKINI.com Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dari suaralamaholot.pikiran-rakyat.com, peristiwa itu terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024, sekira pukul 10.00 WITA.
“Berdasarkan info, ada jembatan yang putus, akibatnya (akses) jalan putus total. Diperkirakan kejadian ini sekira pukul 10.00 WITA, berlokasi di Desa Lewobele, kurang lebih 150 meter dari lapangan sepak bola di Desa Lewobele,” kata seorang narasumber yang berprofesi sebagai bidan di Desa Lewobelen yang enggan namanya dipublikasikan.
Menurutnya, hujan telah mengguyur desa itu sejak Jumat, 8 Maret 2024 sore hingga hari ini, Minggu, 10 Maret 2024. Selain jembatan yang putus, kata dia, hujan disertai angin kencang juga mengakibatkan hilangnya sinyal komunikasi.
Meskipun tidak ada korban jiwa, lanjut sang bidan, banyak tanaman perkebunan milik warga yang rusak akibat diterpa angin kencang. Sementara rumah-rumah warga sejauh ini masih dalam kondisi aman.
“Efeknya, untuk sementara banyak tanaman milik warga di kebun rusak diterjang hujan angin. Untuk rumah tidak ada yang rusak,” imbuhnya.
Terkini, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, membenarkan situasi yang terjadi di Desa Lewobele tersebut. Dalam laporannya, Sti menambahkan, kejadian di desa itu mengakibatkan akses transportasi terputus dan aktivitas warga untuk kegiatan sehari-hari terhambat.
Baca Juga: Tambah Aset, KSP Kopdit Obor Mas Maumere Bakal Bangun Gedung Graha 5 Lantai
