FLORESTERKINI.com – Ribuan massa dari berbagai kalangan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tani Menggugat (ARTM) melakukan aksi demonstrasi di jalan lintas Sumbawa, Desa Teka Sire, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, 17 April 2024.
Aksi ini diprakarsai oleh Serikat Tani Nasional (STN), sebagai tanggapan terhadap penurunan harga jual jagung petani yang melampaui harga patokan.
Dalam aksi itu, massa aksi membawa lima tuntutan, sebagaimana keterangan tertulis Ketua KP STN Dompu, Rahman Fauzi, yang diterima FLORESTERKINI.com pada Kamis, 18 April 2024.
Pertama, mereka mendesak pemerintah agar segera menormalisasikan harga jagung petani dengan menentukan harga Rp6.000 per kilogram.
Kedua, meminta pemerintah merealisasikan bantuan bibit, obat-obatan pertanian, dan alat-alat penunjang produksi petani.
Ketiga, pemerintah diminta menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani.
Keempat, mendesak pemerintah daerah, provinsi, dan pusat, untuk tidak menutup mata atas persoalan yang dihadapi petani jagung di Kabupaten Dompu. Persoalan dimaksud terkait dengan harga jual jagung murah, harga bibit dan obat-obatan mahal, serta pupuk bersubsidi yang tidak tersedia secara cukup.
Terakhir, mendesak pemerintah daerah agar segera menertibkan para tengkulak yang membeli jagung dengan menggunakan alat timbang yang belum ditera oleh pemerintah, dan praktik curang lainnya yang merugikan petani.
Massa Aksi Dibubarkan Secara Paksa, Situasi Menegang
Rahman Fauzi menerangkan, aksi demo dimulai pukul 08.00 WITA, di mana massa mulai berkumpul dan melayangkan tuntutan pertama terkait normalisasi harga jagung petani, bantuan pertanian, ketersediaan pupuk bersubsidi, dan penertiban tengkulak yang merugikan petani.