Pilkada Ende 2024: PPK Kota Baru Ungkap Soal Tantangan dan Kendala yang Bakal Dihadapi

- 17 Mei 2024, 18:12 WIB
Ilustrasi Pilkada Ende 2024.
Ilustrasi Pilkada Ende 2024. /Dok. Ist.

FLORESTERKINI.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang dijadwalkan pada tanggal 27 November 2024 di Kabupaten Ende akan menjadi ujian penting bagi berbagai pihak terkait.

Setelah pengalaman Pemilu 14 Februari 2024 lalu, persiapan Pilkada kali ini diharapkan lebih matang, meski sejumlah kendala masih membayangi.

Kendala Jaringan Internet di Kabupaten Ende

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Kabupaten Ende, terdapat beberapa desa yang masuk dalam kategori blank spot atau tidak memiliki akses jaringan internet yang memadai. Hal ini menjadi salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan Pemilu 2024 lalu dan diperkirakan masih akan menjadi kendala dalam Pilkada mendatang.

Matheus Hubertus Peri, mantan anggota PPK Kecamatan Kota Baru yang kembali terpilih untuk Pilkada 2024, mengakui bahwa kendala akses jaringan internet menjadi hambatan utama.

Meski demikian, beberapa desa di Kecamatan Kota Baru berhasil menginput hasil penghitungan suara ke aplikasi Sirekap secara online, sementara yang lain terpaksa melakukannya secara offline dan mencari lokasi dengan akses internet untuk mengunggah hasil penghitungan suara.

"Berpatokan pada proses Pemilu kemarin, bagi kami di Kecamatan Kota Baru itu tidak memiliki kendala dalam pelaksanaannya karena memang kami betul-betul menjalankan semua tusi dan wewenang sesuai dengan apa yang diarahkan dari KPU Ende,” kata Matheus usai acara pelantikan dan bimbingan teknis anggota PPK untuk Pilkada Ende 2024 di Aula Hotel Flores Mandiri, Kamis, 16 Mei 2024.

“Tapi memang ada juga kendala-kendala lain, misalnya akses jaringan di Kota Baru itu ada beberapa desa yang tidak memiliki akses jaringan internet agak sulit," imbuhnya.

Desa-desa seperti Tou Timur, Tou Barat, Neo Tonda, Pise, Nua Naga, Rangalaka, dan Ndondo merupakan beberapa contoh desa yang masih berada dalam kategori blank spot di Kecamatan Kota Baru. Matheus menyatakan, jika aplikasi Sirekap kembali digunakan dalam Pilkada 2024, masalah utama yang dihadapi adalah akses jaringan internet di desa-desa tersebut.

"Kalau di Pilkada ini digunakan Sirekap lagi maka kami di Kota Baru kendala kami hanya soal itu," ujar Matheus Hubertus Peri.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah