Pasangan Muda di Ende Menyesal Setelah Buang Bayi, Ibu Kos Sempat Dikibuli

- 27 Juni 2024, 10:07 WIB
Ilustrasi bayi yang dibuang oleh kedua orangtuanya di Kota Ende, NTT.
Ilustrasi bayi yang dibuang oleh kedua orangtuanya di Kota Ende, NTT. /Freepik

Adapun SML yang berasal dari Bobamere, Kabupaten Ngada, adalah mahasiswa Semester 2, sedangkan TAP adalah mahasiswa Semester 4 dan berasal dari So’a, kabupaten yang sama. Dalam wawancara dengan awak media di Unit PPA Polres Ende, mereka mengaku sangat menyesali perbuatan tersebut.

"Kami takut orangtua tahu karena kami masih kuliah tapi sudah punya anak, makanya kami berdua putuskan untuk lepas dia di panti asuhan," ujar TAP sambil terus menangis.

Detik-Detik Pembuangan dan Penemuan Bayi

Pelaku penelantaran bayi saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Ende, Rabu, 26 Juni 2024.//
Pelaku penelantaran bayi saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Ende, Rabu, 26 Juni 2024.// Dok. Ist./Flores Terkini

Pada Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 WITA, SML dan TAP masuk ke areal Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth Ende. SML menggendong bayi perempuan mereka dan meletakkannya di depan pintu kapela panti asuhan tersebut, sementara TAP menunggu di Jalan El Tari tepat di depan panti asuhan.

Baca Juga: Bukan Cuma Bansos PKH, Penyaluran Bantuan Sembako dan YAPI di Flores Timur Diduga Turut Menyimpang

Setelah meninggalkan bayi mereka, pasangan muda ini kembali ke kos mereka di sekitar kampus Universitas Flores (Unflor) Ende. Mereka mengaku menangis dan merasa sangat menyesal, namun ketakutan yang mendalam menghalangi mereka untuk mengambil kembali bayi tersebut.

Sekitar pukul 04.30 WITA, penghuni panti asuhan menemukan bayi tersebut di depan pintu kapela. Suster Inosensia Kasih, Kepala Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Naungan Kasih, menceritakan bahwa pada pagi hari sekitar pukul 04.00 WITA, ia terbangun oleh suara anjing yang terus menggonggong di dekat pintu kapela.

Kecurigaannya mendorong Suster Inosensia untuk membangunkan semua suster dan anak-anak yang berada di panti asuhan. Mereka lalu bersama-sama menuju ke pintu kapela dan mendapati seorang bayi perempuan dalam keadaan hidup, terbungkus selimut dengan beberapa lembar pakaian bayi, susu, dot, dan topi, yang diletakkan tepat di depan pintu masuk kapela.

Selain perlengkapan bayi, ditemukan juga sebuah jaket untuk orang dewasa yang diletakkan tidak jauh dari bayi tersebut. Suster Inosensia menduga, jaket tersebut milik ibu kandung sang bayi, yang mungkin dengan berat hati meninggalkan bayinya di panti asuhan.

Baca Juga: KPM Bansos di Flores Timur Desak APH Usut Dugaan Penyimpangan Penyaluran Bansos

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah