FLORESTERKINI.com - Dalam debat pamuncak atau debat terakhir Pilpres 2024, pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menebar asa untuk dunia kedokteran Indonesia. Hal ini disebutkan Prabowo Subianto saat penyampaian visi dan misi.
Dalam debat terakhir Pilpres 2024 yang digelar di Balai Sidang Jakarta, kawasan Senayan, Jakarta, Minggu 4 Februari 2024 ini, Prabowo Subianto berjanji untuk memperbanyak fakultas kedokteran guna mempercepat penyelesaian masalah kekurangan dokter di Indonesia.
“Kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92, kita akan bangun 300 fakultas kedokteran,” katanya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Tunjukkan Sikap Negarawan Sejati, Wapres Ma'ruf Amin Tegaskan Tetap Netral Hadapi Pemilu 2024
Selain merencanakan pembangunan 300 fakultas kedokteran, Calon Presiden Nomor Urut 2 ini juga berkomitmen untuk mengirim 10.000 siswa berprestasi dari sekolah menengah atas untuk mengejar studi kedokteran.
Rencana lainnya adalah menyiapkan kuota 10.000 siswa lainnya yang nantinya akan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi bidang sains, teknologi, rekayasa, matematika (STEM), serta mendalami ilmu kimia, biologi, dan fisika.
Dengan langkah ini, Prabowo berharap dapat menciptakan generasi muda yang terampil dan berpengetahuan luas dalam berbagai disiplin ilmu, mendukung kemajuan pendidikan dan inovasi di negara ini.
Baca Juga: OPPO A98 5G Ponsel Terbaru dengan Layar Luas dan Performa Tangguh, Harga Terjangkau
Dalam bidang kesehatan, terungkap juga rencana paslon Prabowo-Gibran untuk membangun rumah sakit hingga puskesmas modern di setiap daerah. Hal Ini tentunya bertujuan untuk memperbaiki masalah kesehatan di Republik ini.
Debat pamungkas dalam rangka Pemilihan Presiden 2024 kali ini yang juga merupakan debat ketiga antara para calon presiden yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Debat ini menghadirkan beberapa isu krusial yang memang layak dibahas.
Debat ini merangkum aspek-aspek penting, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, dan kesejahteraan sosial beserta inklusi. Para calon presiden juga telah menyampaikan pandangan dan rencana konkret terkait isu-isu tersebut, menggambarkan visi mereka dalam membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.
Pendidikan juga menjadi fokus penting dalam konteks pembangunan nasional, sementara kesehatan mencakup upaya peningkatan sistem kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, isu ketenagakerjaan akan menyoroti rencana-rencana untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan keadilan dalam dunia kerja.
Kebudayaan menjadi bagian integral dalam memelihara dan mengembangkan identitas nasional, sementara teknologi informasi menjadi pilar dalam menjawab tuntutan zaman digital.
Tidak ketinggalan, perhatian pada kesejahteraan sosial dan inklusi yang menunjukkan kepedulian terhadap kesetaraan akses dan hak bagi semua lapisan masyarakat.***