Waspadai Omicron dan Gejala Ringannya, Ini Kata Guru Besar Fakultas Kedokteran UI

- 13 Februari 2022, 15:03 WIB
Ilustrasi Omicorn.
Ilustrasi Omicorn. /Alexandra_Koch/Pixabay/Alexandra_Koch

FLORES TERKINI - Penyebaran virus Covid-19 varian baru Omicron saat ini di Indonesia setiap hari selalu saja membludak.

Setiap harinya data yang disampaikan oleh Satuan Tugas Penangangan Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Terhadap penyebaran varian baru Omicron ini, masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan mengenal beberapa gejala dari varian Omicron ini.

Baca Juga: Live Streaming Terpaksa Menikahi Tuan Muda Minggu 13 Februari 2022: Abhimana dan Kinanti Pisah Ranjang?

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap varian baru Omicron meski gejalanya relatif lebih ringan.

"Karena tingkat penularannya tinggi sekali, tetap bisa membuat rumah sakit terbebani karena jumlah kasusnya tinggi, bukan karena beratnya," kata Tjandra dalam webinar kesehatan dikutip dari ANTARA, Minggu, 13 Februari 2022.

Varian baru Covid-19 ini masih terus menular di berbagai belahan dunia. Meski sebagian yang mengalaminya adalah orang tanpa gejala dan kasus ringan, tetap ada juga korban jiwa.

Baca Juga: Live Streaming LSTS Minggu 13 Februari 2022: Duel Argadana vs Haris Saat Maudy Dirundung Sedih

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam kurun 10 pekan, sudah ditemukan 90 juta kasus varian omicron.

"Kurang lebih sama seperti seluruh kasus tahun 2020," kata Tjandra.

Ia mengatakan, kasus reinfeksi juga lebih sering terjadi pada varian ini dari bukti-bukti bahwa Omicron bisa menembus imunitas yang ada pada orang yang pernah sakit.

Baca Juga: Kekhawatiran Inflasi Ancam Saham Amerika Serikat, Harga Minyak Melonjak Lebih Tinggi di Tengah Krisis

Dia mengingatkan lagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh untuk kembali menerima suntikan dosis penguat alias booster agar efikasi vaksin yang sudah turun menjadi naik.

Sebelumnya, perbincangan seputar varian omicron di Indonesia diramaikan oleh pencegahan masuknya Omicron dari luar negeri, tapi kini pembicaraan bergeser ke transmisi lokal.

Di berbagai negara, kasus Omicron sudah mulai turun setelah melewati waktu sekitar 1-2 bulan dari awal jumlah kasus mulai naik. Namun ada juga negara-negara yang jumlah kasus Omicron masih terus bertambah.

Baca Juga: EPL Pekan ke-25, Burnley vs Liverpool: Jurgen Klopp Waspadai Performa Pemain yang Satu Ini

"Kita berharap kalau naik tidak terlalu tinggi kasusnya dan bisa segera turun," ujar dia.

Dilihat dari kasus Omicron di RSUP Persahabatan, gejala yang banyak terlihat adalah batuk kering (63 persen), nyeri tenggorokan (54 persen), pilek (27 persen), sakit kepala (36 persen), letih dan nyeri otot (60 persen), nyeri perut (5 persen) dan demam (18 persen).

"Dulu orang-orang ke RS dalam keadaan menggigil, sekarang keluhannya lebih ke saluran napas atas," katanya dan menambahkan bahwa dulu gejala yang lebih dominan adalah demam.

Baca Juga: Horoskop Sagitarius, Aquarius, Capricorn, Pisces Besok Senin 14 Februari 2022: Capricorn Introspeksi Diri

Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, segera memeriksakan diri saat bergejala atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Bila terbukti positif, segera beritahu orang-orang yang pernah kontak dekat.

Pemerintah pun diharapkan untuk meningkatkan serta mempermudah tes, serta menggiatkan telusur (trace).

Vaksinasi juga penting dalam menghadapi Covid-19. Masyarakat diharap agar mau diberi vaksin yang tersedia, sementara pemerintah diharapkan mempermudah vaksinasi dan meningkatkan vaksinasi lansia.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x