FLORES TERKINI - Upacara minum teh Patehan atau Royal High Tea dan Jemparingan menjadi sajian budaya yang menarik bagi Delegasi Pendidikan G20 di hari terakhir perhelatan Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20 atau First G20 Education Working Group (EdWG) Meeting, Jumat, 18 Maret 2022.
Dalam kesempatan itu, para delegasi G20 diperkenalkan dengan dua budaya Indonesia di Tanah Jawa itu dan mendapatkan pengalaman otentik prosedur komprehensif upacara minum teh tradisional yang biasanya dilakukan di Istana Sultan, yaitu Patehan.
Selain itu, mereka juga mencoba secara langsung olahraga tradisional memanah sambil duduk bersila, yakni Jemparingan.
Patehan dimulai dengan arak-arakan Abdi Dalem (pelayan kerajaan) yang mengenakan pakaian tradisional kerajaan dan menuangkan teh sebagai penghargaan kepada tamu dan doa untuk keharmonisan bumi.
Nama Patehan sendiri berasal dari “teh”, yaitu jenis minuman yang diseduh. Sesuai dengan artinya, Patehan adalah orang yang bertugas menyiapkan minuman, khususnya teh, dan segala perlengkapan untuk keperluan Keraton Yogyakarta.
Ritual ini awalnya merupakan kebiasaan upacara minum teh sehari-hari yang diikuti oleh para sultan sebelumnya, tetapi mendapat sedikit penyesuaian pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Indosiar 22 Maret 2022, Sinetron Asmara 2 Dunia Pindah Jam Tayang
Cara menyajikan minuman di Patehan tidak sederhana. Setiap bahan memiliki takarannya dan ada cara-cara khas yang diberlakukan dengan tujuan tertentu.