Dengan sajian itu, para delegasi G20 EDWG pun merasakan langsung pengalaman otentik prosedur komprehensif upacara minum teh tradisional yang biasanya dilakukan di Keraton Yogyakarta.
Agenda budaya selanjutnya yang tak kalah menarik dan seru untuk delegasi G20 adalah Jemparingan, yakni olahraga memanah Kerajaan Mataram.
Tidak seperti memanah konvensional yang dilakukan sambil berdiri, Jemparingan dilakukan sambil duduk bersila.
Baca Juga: Mahyeldi Siap Jadikan Sumbar sebagai Provinsi Terdepan dalam Percepatan Kewajiban Sertifikasi Halal
Meskipun sulit dilakukan, para delegasi G20 tetap bersemangat dan mencoba memanah berkali-kali. Dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa, mereka tampak sangat menikmati keseruan Jemparingan.
Jemparingan yang masih ada saat ini, khususnya di Yogyakarta, dikenal dengan Jemparingan gaya Ngayogyakarta.
Gaya panahan ini sejalan dengan filosofi Jemparingan gaya Mataram, yaitu Pamenthanging Gandewa Pamanthenging Cipta.
Filosofi ini berarti bahwa busur membentang seiring dengan konsentrasi yang ditujukan pada hal yang ditargetkan.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming MNCTV 22 Maret 2022, Nonton Kuraih Bintang 2 dan Si Bongkok