Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Minggu 21 Juni 2020 dan Salat Kusuf bagi Umat Muslim

- 20 Juni 2020, 13:36 WIB
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, oleh BMKG.co.id
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, oleh BMKG.co.id /

WARNAMEDIABALI - Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) dikabarkan akan terjadi pada hari Minggu 21 Juni 2020.

Seperti yang dikutip dari laman Bmkg.co.id, kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda. Di Indonesia Peta waktu kontak awal GMC 21 Juni 2020, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Sabang, Aceh, yang akan terjadi pada pukul 13.16.00,5 WIB. Sedangkan kota yang waktu mulai GMC nya paling akhir adalah di Kepanjen Jawa Timur yang akan mulai tampak pada pukul 15.19.49,3 WIB.

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Wilayah yang terlewati jalur cincin pada Gerhana Matahari cincin pada 21 juni 2020 ini adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina.  Juga sedikit Afrika bagian utara dan Timur, Asia (termasuk Indonesia), Samudera India, sebagian negara Eropa, Australia bagian utara dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Sementara itu dari laman Kemenag, disampaikan bahwa Kementrian Agama menghimbau umat Islam yang daerahnya mengalami gerhana dan aman Covid-19 untuk menggelar Salat Gerhana Matahari atau Salat Kusuf sesuai tuntunan syariah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Kamaruddin Amin Dirjen Bimas Islam Kemenag menjelaskan tentang shalat Kusuf saat Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020
Kamaruddin Amin Dirjen Bimas Islam Kemenag menjelaskan tentang shalat Kusuf saat Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020

Salat Kusuf atau Salat Gerhana Matahari dilakukan dua rakaat dengan rangkaian sebagai berikut:

1) Berniat di dalam hati

2) Takbiratul ihram seperti shalat biasa

3) Membaca do’a iftitah dan berta’awudz,lalu surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan di-jahr-kan (perdengarkan) suaranya

4) Kemudian rukuk sambil memanjangkannya

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: BMKG Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah