Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berharap, Indonesia tidak hanya menjadi negara pemasok bahan mentah bagi industri di negara lain. Akan tetapi, harus mampu memanfaatkan potensi alam yang ada untuk menciptakan produk-produk industri yang dapat bersaing dengan negara maju lainnya.
"Kita optimis, transformasi ini akan meningkatkan perekonomian dan daya saing negara serta menciptakan lapangan kerja," tegasnya.
Dia mencontohkan, pada tahun 2020, presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor nikel sebagai bahan mentah ke negara lain dan mewajibkan pengolahan di dalam negeri. Hasilnya, penerimaan negara dari sektor nikel melonjak drastis menjadi 33,8 miliar dolar AS atau sepuluh kali lipat.
Padahal di tahun sebelumnya pada tahun 2017, lanjut Menteri Pertahanan tersebut, nilai ekspor sebagai bahan mentah hanya menghasilkan penerimaan sebesar 3,3 miliar dolar AS.
“Jadi, kita tidak mau lagi menjual barang-barang kita mudah. Tidak boleh menjual gelondongan mentah. Harus diolah di Indonesia,” katanya.***