FLORESTERKINI.com – Isu terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atas meninggal serta hilangnya sejumlah mahasiswa dan aktivis pada tahun 1998 lalu kembali muncul menjelang perhelatan Pemilu 2024.
Menyikapi hal itu, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut jika terpilih menjadi presiden Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau saya jadi presiden, saya akan bereskan ini agar dalam kontestasi pilpres berikutnya, ini tidak akan muncul lagi," kata Ganjar dalam momentum debat pertama calon presiden di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023 malam.
Baca Juga: Flores Timur Punya 35 Kampung KB, Hanya Ada Satu Zero Stunting
Menurut Ganjar, penyelesaian kasus pelanggaran HAM tersebut harus dilakukan agar tidak lagi menjadi polemik yang akhirnya dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan mendapatkan simpati masyarakat di setiap Pemilu.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyinggung perihal rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPR RI tahun 2009 tentang dugaan pelanggaran HAM berat.
Dia bahkan menanyakan kepada Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto apakah siap menjalankan rekomendasi tersebut yang salah satu isinya adalah membentuk Pengadilan HAM Ad Hoc.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Prabowo menyatakan komitmennya untuk menegakkan HAM di Indonesia. Oleh karena itu, dia akan menjalankan amanat yang direkomendasikan oleh DPR terkait pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa hampir semua korban dugaan pelanggaran HAM yang terjadi pada tahun 1998 lalu, saat ini menjadi pendukungnya. Kenyataan itu mengindikasikan bahwa isu pelanggaran HAM sengaja dipolitisasi untuk mendiskreditkan dirinya.
"Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol (tahanan politik) yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya dan membela saya, saudara-saudara sekalian," kata Prabowo.
Baca Juga: Tiang Listrik di Solor Ambruk, Warga Keluhkan Banyak Tiang PLN Miring
Tidak hanya menjawab pertanyaan Ganjar, Prabowo juga mengeritik pertanyaan tersebut. Dirinya menilai bahwa pertanyaan yang diberikan Ganjar terkesan tendensius karena Prabowo sudah berkali-kali menjawab pertanyaan seperti itu.
"Masalah ini ditangani justru oleh Wapres Anda (Manfud MD sebagai Menko Polhukam-red.). Jadi apalagi mau ditanya kepada saya? Saya sudah menjawab berkali-kali. Ada rekam jejak digitalnya. Saya sudah jawab berkali-kali," katanya.***