FLORES TERKINI – Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia, yang tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara. Karena itu, skill dan kompetensi menjadi unsur penting bagi para pemandu wisata, agar memudahkan mereka dalam proses memandu para wisatawan yang datang ke daerah itu.
Mengingat kondisi strategis Labuan Bajo sebagai daerah destinasi wisata dan peran penting para pemandu wisata, sebanyak 50 orang mengikuti uji kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata, Minggu 21 Februari 2021. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 10.00 WITA hingga pukul 15.00 WITA.
Kegiatan yang bertempat di Tuk Puri Sari Beach Hotel, Labuan Bajo, tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP) Komodo Flores, Labuan Bajo, dalam kerja sama dengan Direktorat Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca Juga: KABOAX dalam Episode “Keras di Gang”: Naris Pintar Menghipnotis Om Ben dan Boshan
LSP Komodo Flores dalam hal ini, berperan sebagai fasilitator uji kompetensi SDM pariwisata bidang kepemanduan wisata.
Hadir dalam kesempatan itu juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mangggarai Barat, Agustinus Rinus.
Dalam sambutannya di pembukaan acara tersebut, Agustinus mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan suatu langkah maju bagi Pemerintah Manggarai Barat dalam mengembangkan potensi pariwisata di Labuan Bajo secara khusus, dan Manggarai Barat umumnya.
Baca Juga: Kalah Lagi, Liverpool Alami Musim yang Buruk, Klop Benar-benar Kecewa
"Peristiwa hari ini merupakan langkah maju bagi Pemerintah Manggarai Barat dan pariwisatanya, dengan adanya uji kompetensi dan sertifikasi ini," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur LSP Komodo Flores, Intan Gemalapuri, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme peserta sejak pendaftaran dibuka.
"Jujur saya bangga sama Labuan Bajo karena semua, terutama tour guide, freelance, dan lainnya, mengerti pentingnya sertifikasi. Terutama mereka yang sudah senior," katanya ketika diwawancarai di sela-sela kegiatan.
Baca Juga: Kesulitan Dapat Air di Wilayah Kupang untuk Bertani, Petani Muda: Jangan Sepelekan Pekerjaan Petani
Sedangkan salah satu peserta yang terlibat dalam kegiatan itu mengungkapkan kesannya, di mana ia merasa bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini di masa pandemic Covid-19. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah tersendiri untuk meningkatkan nilai plus di bidang kepemanduan wisata.
"Bangga karena mendapat kesempatan ini. Kompetensi yang kita punya diberi point tambah. Dengan ini, kita sudah punya legal standing lah, istilahnya," ujar Ebit Nenong.*** (Sonny Lamoren)