Desa Wisata Kambo Sulsel Masuk 50 Besar ADWI 2022, Ini Kata Menparekraf

13 Oktober 2022, 19:13 WIB
Desa Wisata Kambo di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. /kemenparekraf.go.id

FLORES TERKINI – Desa Wisata Kambo, Sulawesi Selatan, masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Desa wisata yang tepatnya berada di Kota Palopo tersebut memiliki potensi keindahan alam yang menakjubkan.

Menanggapi hal itu, Menparekraf Sandiaga Uno pun memberikan apresiasinya saat melakukan visitasi ke Desa Wisata Kambo pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Baca Juga: Dianggap Timbulkan Kegaduhan, Bambang Tri Mulyono, Penggugat Ijazah Palsu Presiden Jokowi Ditangkap Polisi

“Selamat Desa Wisata Kambo berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022,” kata Menparekraf, dikutip dari kemenparekraf.go.id, Kamis, 13 Oktober 2022.

Selain itu, Sandiaga Uno juga mendorong Desa Wisata Kambo agar meningkatkan kualitas dan mengoptimalkan potensi atraksi wisata yang ada di wilayah tersebut.

“Saya sangat takjub, pertama pemandangan ini sangat indah dan epik serta ikonik. Pemandangan ini juga jadi daya tarik yang sangat bisa dikemas dalam konsep sunrise dan sunset,” ujar Sandiaga.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini 13 Oktober 2022: Dibohongi Aldebaran, Andin Mengamuk di Rumah Sakit

Diketahui, Desa Wisata Kambo memiliki karakter geografis yang khas berupa wilayah pegunungan, lembah, dan dataran yang masih sangat asri.

Wilayah Kelurahan Kambo memiliki luas 11,42 km persegi dan dihuni sebanyak 1.080 jiwa.

Daya tarik Desa Wisata Kambo pun beragam, seperti Puncak Sarangsarang yang menyuguhkan gumpalan awan yang menyelimuti kawasan puncak.

Jungle trekking menuju Puncak Sarangsarang menampilkan keragaman hayati khas Sulawesi menjadi daya tarik wisata yang lain.

Baca Juga: TERBARU! Ikatan Cinta Kamis 13 Oktober 2022: Andin Sedang Sakit, Al Malah Teringat Anaknya dari Wanita Ini

Ada juga Kolam Renang Kambo Highland resort yang memberikan pengalaman berenang di dataran tinggi 531 mdpl, dengan dikelilingi pegunungan hijau dan lanskap resort yang estetik.

Dengan beragam potensi tersebut, Menparekraf Sandiaga pun mendorong Desa Wisata Kambo  untuk bisa menggarap potensi keindahan alam, budaya, hingga kekuatan produk ekonomi kreatifnya.

Tujuannya, agar mampu meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada terciptanya lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat.

Baca Juga: Jadwal Acara tvOne Hari Ini, Kamis 13 Oktober 2022: Saksikan Tayangan Rumah Mamah Dedeh dan Kabar Arena

“Karena desa ini memiliki puncak yang dapat melihat Kota Palopo dari atas, mungkin ini bisa dikemas dengan adanya romantic dinner. Selain itu, mungkin yang bisa dikembangkan ecotourism, trekking, atau juga sport tourism. Nanti misalnya ada kegiatan lari ataupun sepeda gunung yang bisa dikembangkan di sini,” kata Menparekraf.

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga juga takjub dengan potensi seni dan budaya di Desa Wisata Kambo.

Potensi seni dan budaya tersebut seperti Tarian Pajaga Lili, yakni tarian yang digunakan untuk penyambutan dan senda gurau para pemuda dan rakyat Luwu pada zaman lampau.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini, Kamis 13 Oktober 2022: Nonton Film Bioskop Triple Threat dan Before I Fall

Kemudian, seni Ma’gasing, yakni salah satu permainan rakyat dengan menggunakan mainan gasing yang terbuat dari kayu bangkai pohon sekitar Kambo dan dimainkan oleh anak-anak atau pria dewasa.

“Kulinernya pun juga enak-enak, ada Sarabba Kambo, Gula Aren Kambo, Katekkan, dan Madu Trigona,” kata Menparekraf.

Untuk menunjang pengembangan Desa Wisata Kambo, Menparekraf menyumbangkan peralatan camping dan CHSE kit sebagai peralatan penunjang kebersihan. 

“Beberapa daya tarik di sini juga ada camping ground, oleh karena itu tidak pakai lama, tidak mumet, tidak pakai ribet kita hadirkan sekarang sebagai penunjang pengembangan Desa Wisata Kambo,” kata Menparekraf.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Hari Ini, Kamis 13 Oktober 2022: Saksikan On The Spot, POV, dan Lapor Pak

Sementara itu, Walikota Palopo, Judas Amir, menyampaikan rasa senangnya karena kehadiran Menparekraf ke Desa Wisata Kambo.

Ia berharap kehadiran Menparekraf dapat membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayahnya.

Amir juga menyampaikan, Kota Palopo memiliki potensi lain yakni gelar ‘Kota Wisata Kesehatan’.

“Kenapa diberi gelar ini? Karena seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Polopo memiliki rest area, tujuannya memberikan kesenangan kepada masyarakat,” kata Amir.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler