Saat Anda memasuki ruang pameran maka Anda akan merasakan suasana kehidupan tradisional suku Dayak.
Koleksi diorganisasikan pada siklus hidup, dimulai dari tahap perlengkapan upacara kelahiran, perkawinan, dan final kematian.
Baca Juga: Profil Yahya Waloni yang Ditangkap Karena Dugaan Penistaan Agama
Pemandu tidak akan lupa memberi tahu Anda tentang keunikan upacara Tiwah yang sangat tradisional.
Di sini, Anda akan melihat keunikan senjata tradisional seperti Sumpit, Duhung, Mandau, miniatur rumah panjang yang disebut Betang, alat pengundang ikan yang disebut Mihing, patung Sapundu dan Hampatung Karuhei, jimat Penyang, aneka barang kuningan, aneka guci keramik dari Cina Ming, dan Dinasti Ching disebut Lempeng Balanga dan Malawen.
Tentu saja, tidak hanya terbatas pada material seperti yang disebutkan di atas, tapi masih banyak koleksi unik lainnya.
Museum Balanga juga menerima sekitar seribu keping senjata sitaan yang digunakan saat konflik etnis di Sampit tahun 2001 sebagai koleksi sejarah.
Bagaimana menuju ke sana? Museum Balanga terletak di Jalan Tjilik Riwut KM 2.5, dengan luas kurang lebih lima hektare.
Museum ini terletak di kota Palangkaraya dan mudah untuk dikunjungi, karena dibuka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB, dan terdapat petugas pemandu yang selalu siap menemani Anda.***