WARNAMEDIABALI - Sebuah tempat atau lokasi bisa saja memiliki nama atau 'julukan' yang unik, bisa saja karena keseragaman penghuni, penataan arsitektur, penggunaan warna, keseragaman pekerjaan, termasuk keseragaman produk yang dihasilkan.
Salah satunya adalah julukan kampung lontong yang secara umum dianggap unik, karena bisa menimbulkan banyak pertanyaan. Jarangnya kampung yang memiliki julukan unik juga membuat orang bertanya apakah itu benar-benar ada?
Sebuah kampung yang menyandang nama 'Kampung Lontong' ternyata benar ada. Terletak di sebuah gang bernama gang Banyu Urip, Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
Di gang itu ternyata mayoritas warganya adalah penghasil lontong yang terbuat dari beras yang dimasak dalam bungkus daun daun pisang, seperti umumnya lontong yang sering kita makan bersama opor, atau sate.
Baca Juga: DPR Minta Penjelasan Adanya Isu Penghapusan Premium dan Pertalite
Kampung Lontong yang berada dalam gang banyu urip tersebut, ternyata sebagian besar warganya memang bekerja memproduksi lontong. Diperkirakan ada sekitar lima puluh kepala keluarga di gang banyu urip tersebut yang mendirikan usaha lontong. "Karena banyak yang berdagang lontong, kampung ini akhirnya dijuluki kampung lontong," ujar Ari Siswanto, Ketua Paguyuban Kampung Lontong.
Seperti diberitakan laman Indonesia.go.id, Usaha lontong ini bermula sekitar tahun 1980-an, seorang warga bernama Ramiah mencoba-coba membuat lontong. Padahal dia tinggal dikampung yang dikenal sebagai sentra pengrajin tempe. Karena pengrajin tempe makin banyak, maka persaingan semakin ketat dan membuat Ramiah mencoba beralih membuat lontong.
Baca Juga: Rumah Diserang Kelompok Bersenjata, Security Tertabrak Mobil Pelaku dan Ojol Tertembak
Lontong buatannya dipasarkan di tempat ia biasa berdagang tempe dan ayam di pasar. Tak disangka ternyata lontongnya laris. Karena pesanan semakin banyak maka ia meminta bantuan tetangganya untuk membuat lontong. Ramiah mengajari bagaimana caranya membuat lontong itu.