Renungan Katolik Hari Minggu Prapaskah III, 12 Maret 2023: Tuhan, Berilah Aku Air Itu

11 Maret 2023, 16:52 WIB
Ilustrasi - Renungan Katolik Minggu Prapaskah III 12 Maret 2023. /PIXABAY/voltamax

FLORES TERKINI – Berikut ini Renungan Katolik untuk Hari Minggu Prapaskah III. Dalam ulasan ini pula akan Anda temukan Bacaan Kitab Suci khusus hari Minggu, 12 Maret 2023.

Adapun Bacaan Kitab Suci untuk Hari Minggu Prapaskah III, 12 Maret 2023, adalah Keluaran 17:3-7, Roma 5:1-2.5-8, dan Injil Yohanes 4:5-42.

Saudara-saudari terkasih, dalam Bacaan Pertama, diceritakan bahwa Tuhan memberi air dari dalam wadas bagi umat Israel yang kehausan dalam pengembaraan di padang gurun.

Baca Juga: Ikatan Cinta Sabtu 11 Maret 2023: Bikin Jantung Mau Copot! Nino Nyaris Menangkan Gugatan, Beruntung...

Kisah ini menggarisbawahi makna penting, bahwasanya dalam ziarah kehidupan kita juga mempunyai kedahagaan batin, kerinduan terdalam akan Allah

"Seperti rusa merindukan sungai, demikian jiwaku merindukan Dikau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup" (Mzm 42: 2-3).

Senada, dalam Bacaan Injil tentang Air Hidup dalam Yohanes 4:5-42, nas panjang Injil Yoh yang sangat indah ini berkisah tentang dua pengembara yang kehausan di jalan.

Baca Juga: Artis Ammar Zoni Ditangkap karena Narkoba Jenis Sabu, Begini Dukungan Elza Syarief Selaku Kuasa Hukum

Pertama, Yesus. Yesus berjalan jauh dari Yudea ke Galilea, melintasi wilayah Samaria. Di siang panas Dia lelah, haus dan duduk di tepi sumur Yakub.

Ketika perempuan Samaria datang menimba air, Yesus berkata: "Berilah Aku minum!".

Dalam diri Yesus Tuhan telah menjadi begitu miskin, sehingga untuk seteguk air dingin Dia bergantung pada kebaikan seorang perempuan Samaria: "Berilah Aku minum!".

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 11 Maret 2023: Mampus, Kesadaran Zara Hilang Saat Palu Hakim Mau Jatuh, Ada Apa?

Kedua, perempuan Samaria. Dia sudah kawin dan cerai dengan lima orang suami, dan kini hidup dengan laki-laki keenam tanpa ikatan perkawinan. Perempua itu sudah mengembara dari pelukan laki-laki yang satu kepada yang lain, tapi hatinya tetap kosong.

Kini, di tepi sumur Yakub dengan intuisi kewanitaan, dia tahu bahwa pengembara miskin dari Galilea ini adalah seorang nabi, bahkan lebih dari nabi, yang akan sanggup memberikan apa yang dirindukan selama ini: "Tuhan, berilah aku air itu supaya aku tidak haus lagi".

Dialog di tepi sumur itu merupakan saat rahmat di mana Yesus mewahyukan tiga hal penting kepada perempuan Samaria.

Baca Juga: Makin Mencurigakan, Diduga Adanya Temuan Transaksi Misterius Sebesar 300 Triliun di Kemenkeu

Pertama, wahyu tentang Air Hidup: "Barangsiapa minum air ini akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya".

Kemudian dalam Injil Yohanes 7:38-39, kita akan tahu bahwa "Air Hidup itu adalah Roh Kudus" yang dicurahkan Tuhan ke dalam hati umat beriman.

Kedua, tempat ibadah sejati bukanlah di Yerusalem atau pun di Gunung Garizim, melainkan "di mana saja orang mengabdi Tuhan dalam roh dan kebenaran".

Baca Juga: Guru Honorer Siapkan Diri dari Sekarang! 2024 Pemerintah Sediakan 1 Juta Lebih Formasi untuk PPPK atau ASN

Itu berarti, di mana pun kita melaksanakan firman Tuhan dalam keadilan dan cinta kasih, maka tempat itu diberkati Tuhan menjadi tempat ibadah sejati.

Ketiga, wahyu diri Yesus sebagai Almasih: "Akulah Dia, yang sedang berbicara dengan engkau". Justru kepada perempuan pinggiran ini Yesus menyatakan diri pertama kali (menurut versi Injil Yohanes) bahwa Dialah Almasih.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Perjumpaan dengan Yesus mentransformasi perempuan itu menjadi misionaris pertama untuk Samaria.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 Maret 2023: Zara dalam Bahaya Besar, Nino Akhirnya Tahu Kebusukan Musuh Bebuyutan Al

Lalu, dia pun segera mengantar orang lain kepada Yesus dan mengundang Yesus untuk tinggal dua hari di kota mereka. Dan orang-orang lain pun menjadi percaya kepada Kristus dan berkata: "Kami percaya ... bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia".

Semoga firman ini mentransformasi kita juga menjadi pembawa Kabar Sukacita bagi sesama dan orang lain di sekitar kita.

Doa

Tuhan, kami ini hanyalah pengembara yang mencari Engkau di jalan kehidupan, seperti tanah kering dan tandus merindukan air (Mzm. 143:6).

Baca Juga: Anak Bungsu Zaskia Adya Mecca Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada 'Zombie' di Perut Kama...

Bersama Perempuan Samaria kami mohon: "Berilah kami air itu supaya kami tidak haus lagi."

Semoga Roh Kudus-Mu memuaskan dahaga jiwa kami dan menjadikan kami pewarta Kabar Sukacita, dan dengan demikian meneruskan aliran sungai Air Hidup kepada sesama yang kehausan. Amin.***

CATATAN: Renungan Katolik ini aslinya dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, dan dibagikan lagi di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud evangelisasi di media sosial.

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler