Keempat, "lLlu Ia memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk diteruskan kepada orang banyak". Ini adalah puncak dari tindakan Yesus itu, yakni pemberian diri-Nya, yang dikurbankan bagi kita umat manusia.
Empat tindakan itu diulangi Yesus secara istimewa pada Malam Perjamuan Akhir, ketika Ia mengadakan mukjizat yang lebih besar lagi, yaitu memberikan kepada kita Roti Hidup yang kekal: "Ambil dan makanlah, inilah Tubuh-Ku. Ambil dan minumlah, inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu”.
Misteri kudus Tubuh Darah Kristus kita hadirkan kembali dalam perayaan Ekaristi menurut pesan Yesus: "Buatlah ini sebagai kenangan akan Daku".
Yang dimaksudkan Yesus bukanlah sekadar memecahkan hosti kecil di tangan ini, melainkan memecahkan roti-diri yang dikurbankan bersama Kristus Tersalib bagi sesama.
Dalam arti ini, perayaan Ekaristi menghadirkan tuntutan radikal bagi setiap murid Yesus: "Buatlah ini sebagai kenangan akan Daku".
Dalam perayaan misa, kita pun diundang untuk meneruskan "Ekaristi Sakramental" di gereja dengan "Ekaristi hidup dan pelayanan" setiap hari.
Hal itu dilakukan agar bumi ini menjadi altar, langit itu kenisah, dan melalui amal bakti kita, Kristus merayakan Sakramen kasih-Nya sekali lagi untuk semua orang yang merindukannya: "Buatlah ini sebagai kenangan akan Daku".
DOA: