Kita tidak perlu memiliki kekuatan untuk melakukan mukjizat, tetapi mujizat menjadi tanda bahwa Tuhan yang kita saksikan adalah Tuhan kesehatan, kesejahteraan, peduli penderitaan orang.
Ketiga berbagi meja
Makan dan minum apa yang mereka miliki, sama saja dengan berbagi kehidupan sehari-hari, berkolaborasi sehingga kedekatan, dialog, gotong royong, dan komuni interpersonal.
Kita harus menyadari bahwa ketika kita berbagi meja makan dan minuman, semua kita berada pada level yang sama.
Adalah penting bahwa hal pertama yang harus dilakukan para utusan adalah berdoa kepada tuaian, yaitu Yesus Kristus.
Baca Juga: Menpan RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia: Ternyata Ini Penyakit yang Dideritanya
Ketika perutusan itu terjadi, Yesus mengutus mereka pergi berdua-dua. Hukum saat itu mengatakan bahwa agar kesaksian menjadi sah, setidaknya diperlukan dua orang.
Artinya, mereka dikirim sebagai saksi. Tetapi juga bahwa pesan yang mereka bawa adalah pesan komunitas, persekutuan, dan kerasulan.
Paus Benediktus berkata, “Dalam evangelisasi tidak ada solois. Ketika tidak ada komunitas Katolik yang mengutus, menemani dan menyambut, evangelisasi itu akan mandul.