Rangkaian Tradisi dan Ibadah Umat Hindu Menyambut Hari Raya Nyepi 2023, dari Melasti hingga Ngembak Geni

- 14 Maret 2023, 05:56 WIB
Ilustrasi rangkaian acara di Hari Raya Nyepi 2023.
Ilustrasi rangkaian acara di Hari Raya Nyepi 2023. /ANTARA FOTO/Muhammad

FLORES TERKINI – Pada 22 Maret 2023 mendatang, umat Hindu di seluruh Indonesia akan merayakan Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi terdiri dari beberapa rangkaian yang berlangsung secara hening dengan frekuensi sembahyang dan tradisi lain yang mengiringnya.

Dengan kata lain, Hari Raya Nyepi merupakan momen bagi umat Hindu merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan Caka sejak 78 Masehi.

Hari raya ini juga merupakan permohonan kepada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Selasa 14 Maret 2023: Cek Jam Tayang Kesetiaan Janji Cinta dan Ikatan Cinta

Adapun daftar tradisi dan ibadah yang dilaksanakan umat Hindu sebelum dan setelah Hari Raya Nyepi seperti berikut ini, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Upacara Melasti

Dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan aktivitas sembahyang di laut maupun di danau.

Rangkaian yang dikenal dengan sebutan upacara Melasti ini juga dilakukan dengan menyucikan berbagai benda sakral milik Pura.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 14 Maret 2023: Sialan, Aldebaran Kena Tikung, Mama Rosa Di-PHP

Laut dan danau dipilih sebagai tempat sembahyang, karena menurut kepercayaan umat Hindu, keduanya merupakan sumber air suci yang mampu menyucikan berbagai hal kotor di dalam diri manusia maupun pada alam.

2. Tawur Kesanga

Adapun tradisi Tawur Kesanga dilakukan satu hari setelah upacara Melasti atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Tawur Kesanga dikenal pula dengan sebutan Tilem Sasih Kesanga.

Saat melakukan tradisi ini, umat Hindu menyiapkan berbagai sesajen atau caru di rumah masing-masing sebagai persembahan untuk para leluhur.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Selasa 14 Maret 2023: Saksikan The Innocent Man dan Doctor Romantic

3. Pengrupukan atau Mecaru

Rangkaian Hari Raya Nyepi berikutnya adalah Pengrupukan yang dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kesanga.

Pengrupukan adalah menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga bersuara gaduh.

Baca Juga: 9 Cara Membuat Artikel SEO yang Disukai Mesin Pencari: Kata Kunci Masih Punya Peranan Penting!

Pengrupukan bermakna sebagai pengusiran Buta Kala yang biasanya hadir di sekitar tempat tinggal.

Di Bali, prosesi Pengrupukan umumnya turut dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh dengan berbagai macam wujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia.

4. Hari Raya Nyepi

Setelahnya tradisi dan ibadah tersebut dilakukan, umat Hindu pun memasuki puncak Hari Raya Nyepi. Hari raya yang berlangsung selama 24 jam itu, umat Hindu tidak diperkenankan melakukan aktivitas seperi biasanya.

Baca Juga: RIP Legend! Pendiri Sekaligus Pemilik Situs Populer Anime dan Manga Samehadaku Dikabarkan Meninggal Dunia

Selain itu, saat Hari Raya Nyepi berlangsung, umat Hindu tidak diizinkan untuk menyalakan api, bepergian atau berkegiatan apapun yang mengharuskan seseorang keluar rumah.

Puncak Hari Raya Nyepi dilaksanakan dengan hening. Tujuan dari keheningan itu adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi selama sehari penuh.

Di saat yang sama, mereka yang mampu pun disarankan untuk berpuasa selama 24 jam, melakun pertapaaan, yoga, maupun samadi untuk merenungi dosa-dosa sekaligus menyiapkan diri menyambut tahun baru yang suci.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Maret 2023: Gegar Otaknya Kumat, Aldebaran Mulai Gila dan Pasrah Reyna Diembat Nino

5. Ngembak Geni

Setelah hening dalam sehari, umat Hindu bakal melaksanakan tradisi Ngembak Geni, yang mengagungkan nilai Dharma Shanti.

Tak ubahnya Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam, tradisi Ngembak Geni menjadi waktunya bagi umat Hindu untuk lebih bersyukur, saling memaafkan dan membuka lembaran baru dengan hati yang lebih bersih dan suci.

Baca Juga: Lagi Trending! Begini Rupanya Makna FoMo, Ternyata Ada Dampak Negatif, Lengkap dengan Cara Mengatasinya

Saat Ngembak Geni, umat Hindu akan saling mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling memaafkan.

Sementara itu, Dharma Shanti merupakan filsafat Tattwamasi yang memandang semua manusia di penjuru Bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Tradisi Ngembak Geni juga menjadi penutup rangkaian Hari Raya Nyepi yang dilakukan seluruh umat Hindu, khususnya di Bali.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x