FLORESTERKINI.com – Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah menyelesaikan pembangunan 59 Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Kabupaten Ende. Meskipun demikian, tidak semua tower BTS yang sudah dibangun ini berfungsi dengan baik.
Pembangunan BTS ini tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Ende, yaitu Kecamatan Maukaro, Wewaria, Nangapanda, Ende, Ende Timur, Ndona, Detusoko, Lio Timur, Maurole, Wolowaru, Detukeli, Kotabaru, dan Ndori.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ende, Maria Yasinta Wonga Sare, S.T., M.Sc., mengonfirmasi bahwa beberapa tower BTS belum dioperasikan secara penuh.
Baca Juga: Dua Tersangka Perkara Penangkapan Ikan Ilegal Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Flotim
"Tower BTS di 59 titik itu sudah selesai dikerjakan tapi ada yang sudah on, ada yang belum, dan kita sedang berkoordinasi dengan kementerian untuk fungsikan semua supaya masyarakat bisa mengakses internet," ujar Maria Yasinta pada Jumat, 24 Mei 2024.
Dalam penggunaan BTS, terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan bandwidth yang dialokasikan sebesar 2-8 Mbps di beberapa titik, yang dianggap belum mencukupi kebutuhan masyarakat pengguna.
Selain itu, pengelolaan tower oleh site keeper yang berasal dari tenaga lokal juga menjadi perhatian, mengingat peran penting mereka dalam menjaga operasional BTS.
Rapat Koordinasi Evaluasi Pemanfaatan BTS
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ende memfasilitasi rapat koordinasi evaluasi pemanfaatan pembangunan BTS yang dilaksanakan di Aula Garuda Kantor Bupati Ende secara virtual pada Selasa, 21 Mei 2024.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pj Bupati Ende Dr.dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes., MMR, pimpinan OPD, para camat, kepala desa penerima bantuan BTS, dan perwakilan PT Fiberhome sebagai mitra BAKTI Kominfo.
Baca Juga: Dua Tersangka Perkara Penangkapan Ikan Ilegal Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Flotim
Dalam sambutannya, Pj Bupati Agustinus G. Ngasu menekankan pentingnya pemanfaatan BTS untuk mendukung berbagai sektor, termasuk sektor pertanian.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Ende tengah menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk mengembangkan komoditi jahe merah di lima kecamatan.
"Harapannya masyarakat dapat memanfaatkan jaringan internet untuk memasarkan hasil pertanian atau perkebunan secara langsung," kata dr. Agustinus.
Rapat koordinasi ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan diteruskan ke BAKTI Kominfo dan PT Fiberhome pusat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian kendala yang ada sehingga seluruh masyarakat Kabupaten Ende dapat merasakan manfaat dari pembangunan BTS 4G ini.***